Mogadishu (ANTARA News/Reuters) - Perompak Somalia pada Rabu menyatakan membebaskan kapal barang milik Uni Emirat Arab (UAE) yang mereka bajak pada akhir pekan lalu dalam perjalanan ke Mogadishu membawa perbekalan bagi usahawan setempat.

"Kami membebaskan kapal tersebut sebelum fajar hari ini sesudah kami ketahui bahwa itu disewa untuk pedagang Somalia," kata pembajak mengaku bernama Hussein kepada kantor berita Inggris Reuters lewat telepon dari Haradheere.

Pedagang setempat memastikan pembebasan Al Meezan, yang mengangkut terigu, mobil bekas, gula dan barang lain, kata sumber perompak.

Diyakini tidak ada tebusan pada perkara tersebut.

"Pedagang itu, yang memiliki barang di kapal tersebut, dan perompak saling mengenali, sehingga mereka sepakat membebaskannya," kata Ali Mohamed Siad, ketua perhimpunan pedagang Somalia, kepada Reuters lewat telepon di Mogadishu.

Di samping penempatan langka angkatan laut asing untuk menangkal mereka, perompak Somalia terus berkiprah di samudera Hindia dan perairan di lepas pantai teluk Aden.

Dalam perompakan terkini, kapal barang berbendera Antigua-Barbuda dibajak di teluk Aden, kata pemerintah negara Karibia itu pada Selasa.

Perompak masih menawan sekitar 17 kapal dengan lebih kurang 250 sandera.

Kapal perusak Angkatan Laut Korea Selatan mengejar perompak Somalia dari kapal barang Korea Utara di lepas pantai negara Afrika itu dalam gerakan pertama seperti itu di luar negeri, kata perwira tentara di Seoul pada Senin.

Kapal perusak Korea Selatan itu mengawal kapal barang sejak April di lepas pantai Somalia di jalur pelayaran penting bagi kapal peti kemas Korea Selatan dan kapal pengangkut minyak.

Perompak datang mendekat sekitar tiga kilometer ke kapal Korea Utara saat sebuah helikopter angkatan laut tiba di tempat itu, kata pejabat kantor Gabungan Kepala Staf melalui telepon.

"Tiga kilometer sangat dekat bila Anda berbicara tentang samudra," katanya.

Perompak Somalia, yang bersenjata berat, meningkatkan serangan ke kapal, yang melewati jalur pelayaran samudera India dan teluk Aden, menyergap lusinan kapal, menculik ratusan sandera dan meminta uang tebusan jutaan dolar Amerika Serikat.

Perwira itu tidak menjelaskan lebih jauh mengenai keadaan muatan kapal Korea Utara tersebut atau tujuan kapal itu.

Teluk Aden adalah jalur penting pelayaran bagi kapal Korea Selatan untuk mengangkut minyak mentah dari Timur Tengah ke pembeli terbesar kelima dunia itu.

Serangan perompak mengganggu pengiriman bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendorong peningkatan ongkos asuransi dan membuat sejumlah perusahaan memilih jalur pelayaran antara Eropa dengan Asia melewati daerah sekitar Afrika Selatan.

Armada angkatan laut dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia dikerahkan ke kawasan itu untuk melindungi kapal dagang.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia dan Biro Bahari Antarbangsa melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April hingga Juni pada tahun lalu.

Perompakan di Somalia menurun pada 2009 setelah angkatan laut antarbangsa mulai meronda perairan ramai di teluk Aden itu.

Pada tahun lalu, perompak membuat kawasan Teluk, yang menghubungkan Eropa dengan Asia dan Timur Tengah melalui terusan Suez, menjadi tempat pelayaran paling berbahaya di dunia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009