Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan calon presiden Partai Golkar M Jusuf Kalla ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tak akan mempengaruhi netralitas NU sebagai organisasi, kata Ketua PBNU Ahmad Bagdja.

Ahmad Bagdja di Jakarta, Rabu, mengatakan, warga NU tetap dibebaskan untuk memilih pasangan capres-cawapres dalam pemilu presiden yang akan datang.

Dia mengatakan, secara organisasi, PBNU dilarang untuk mendukung salah satu pasangan. Bahkan, katanya, sekadar arahan pun tidak diperbolehkan.

"Arahan memilih seseorang dilarang secara organisasi. Membuat kriteria pun, kalau kriterianya mengarah pada pasangan tertentu, tidak boleh," kata Bagdja.

Pada pemilu lalu, PBNU juga memberikan kebebasan pada warganya untuk menentukan pilihan, demikian juga pada pilpres.

"Warga NU, yang juga warga negara Indonesia, mempunyai hak dan kebebasan memilih. NU, secara organisasi, tidak mencampuri," katanya.

Sebelumnya, Jusuf Kalla datang ke kantor PBNU bersama Wakil Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso. Ia diterima Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan sejumlah petinggi PBNU lainnya.

Kehadiran Kalla dalam kesempatan itu atas undangan PBNU. Sebelum Kalla, hadir pula Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009