Seoul (ANTARA News) - Industri penerbangan terkemuka Korea Selatan, Korean Air mengatakan, Kamis, perusahaan itu mencatat kenaikan dalam kerugian bersih pada kuartal pertama 2009 di banding setahun sebelumnya antara lain karena banyak kehilangan valuta asing dan melemahnya permintaan.

Kerugian bersih pada Januari-Maret 2009 mencapai 526,3 miliar won (416 juta dolar) di banding dengan kerugian bersih 325,4 miliar won setahun sebelumnya.

Keuntungan operasional turun hingga 66 persen menjadi 6,6 miliar won. "Kenaikan dalam kerugian bersih diakibatkan oleh depresiasi won Korea Selatan terhadap dolar AS," kata Korean Air dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Perusahaan itu mengatakan bahwa kerugian pada transaksi valuta asing melonjak 167,25 miliar won pada Januari-Maret dari 15,69 miliar setahun sebelumnya, karena dolar naik 48 persen terhadap won selama periode tersebut.

Perusahaan penerbangan itu juga mengatakan lalu lintas penumpang outbound pada jalur-jalur Amerika Serikat meningkat bersama dengan lalu lintas inbound dari Jepang, menyusul masuknya Korea Selatan dalam program visa-waiver AS dan menguatnya yen Jepang telah menarik wisatawan.

Tetapi kegagalan ini untuk menutupi suatu pelemahan dalam perjalanan outbound ke destinasi wisata seperti Asia Tenggara.

Selain itu pemulihan kargo secara keseluruhan, pemulihan dalam lalu lintas kargo menyeluruh belum dimulai.

"Korean Air kemungkinan mencatat perubahan dalam keuntungan operasional pada kuartal ke dua tetapi keuntungan operasional (kuartalan) dalam jumlah besar kemungkinan baru pada 2010," kata Han Byung-Wha pada Hyundai Securities.

Korean Air mempunyai 14,014 triliun won utang dalam aset-aset 16,364 triliun won pada akhir kuartal pertama. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009