Bengkulu (ANTARA News) - Delapan pulau dari 10 pulau terluar di Provinsi Bengkulu belum terjangkau jaringan telepon.

"Saat ini baru dua pulau yang bisa mengakses jaringan telepon yaitu Pulau Enggano dan PUlau Tikus sedangkan sisanya belum terjangkau oleh Telkom," kata General Manager PT Telkom Cabang Bengkulu, Hamdani ketika ditemui disela-sela persiapan pengopersian ring tiga, Kamis.

Ring tiga merupakan jalur Fiber Optik (FO) yang menghubungkan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), Bengkulu dan Sumatra Barat (Sumbar).

Menurut dia, sulitnya menjangkau pulau-pulau terluar tersebut disebabkan keterbatasan jaringan dan biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.

"Besarnya biaya dan jumlah penduduk di pulau tersebut tidak sebanding," tambahnya.

Delapan pulau terluar di Bengkulu belum terjangkau jaringan telepon yaitu Pulau Mega, Palau Satu, Pulau Dua, Pulai Bangkai, Pulau Merbau, Pulau Tapak Balai dan dua pulau lainya yang belum diberi nama.

Sementara itu, di Pulau Enggano, saat ini sudah terjangkau jaringan telepon dan internet. Pulau yang berjarak 90 mil dari kota Bengkulu itu juga telah terpasang satu Base Transceiver Station (BTS).

Sedangkan di Pulau Tikus walaupun tidak ada BTS, namun jarak antara Pulau Tikus dangan Kota Bengkulu cukup dekat sehingga masih bisa terjangkau khususnya jaringan telepon selular (GSM).

Palau Enggano merupakan salah satu kecamatan dengan enam desa yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Bengkulu Utara, dihuni 2.000 jiwa dan memiliki luas 41 ribu haktare.

Sedangkan Pulau Mega yang memiliki luas lima haktare itu kosong, namun di situ terdapat 20 kuburan yang diduga merupakan kuburan nelayan yang mengalami kecelakaan.

Pulau Tikus seluas 1,5 hektare juga kosong namun terdapat menara meercu suar, selama ini sering dijadikan tempat pemancingan oleh warga Bengkulu karena letaknya cukup dekat dari pantai Kota Bengkulu.

Empat pulau lainnya yakni Pulau Satu, Pulau Dua, Pulau Bangkai dan Pulau Merbau yang letaknya berdekatan dengan Enggano, meski tidak berpenghuni namun ada kegiatan pemanfaatan oleh warga Enggano.

Pulau Dua yang luasnya tiga hektare ada lima bangunan "homestay". Pulau tersebut dijadikan tempat persinggahan oleh warga Enggano saat melakukan penangkapan ikan.

Sementera di Pulau Satu seluas 1,5 hektare, Pulau Merbau (3,5 hektare) dan Pulau Bangkai (1,5 haktare) meski tidak ada bangunan, namun terdapat tanaman kelapa, coklat dan kayu merbau yang ditanam warga Enggano.

(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009