Jakarta (ANTARA) - Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi membelikan telepon seluler untuk dua pengunjung yang menjadi korban penipuan di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pada Senin. 

“Ini bentuk perhatian kami, karena kami prihatin atas musibah yang menimpa kedua anak kita ini,” kata Kompol Binsar di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan keberadaan telepon seluler (smartphone) tersebut sangat penting bagi mereka untuk aktif9itas belajar di sekolah
"Itu mereka dipakai untuk komunikasi dan membantu mereka saat belajar di sekolah besok," kata dia.

Binsar berharap musibah kehilangan telepon seluler yang menimpa kedua anak tersebut menjadi pelajaran bersama untuk tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal.

Baca juga: Kemenkominfo terima 57.459 laporan dari aduannomor.id

Ia mengingatkan bagi pengunjung Ancol, jangan mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal. "Dan bagi orang tua ya, awasi putra-putri kita saat bepergian liburan seperti ini," kata dia.

Ia juga meminta para orang tua tidak membiarkan anak mereka jalan sendiri atau jalan dengan teman-temannya, paling tidak ada orang dewasanya.

Untuk kasus kehilangan telepon seluler (HP) kedua anak tersebut, Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pademangan telah melakukan penyelidikan dengan melacak keberadaan dua telepon tersebut. "Sedang kami lacak, semoga bisa cepat kita ringkus," Pungkasnya.

Sementara itu kakak dari kedua anak itu, Fani Oktavia (20) yang datang menjemput adiknya mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Jakarta Utara dan Kapolsek Pademangan atas perhatian serta layanan yang diberikan kepada adiknya tersebut.

“Saya mengucapkan terima kasih atas pelayanan, jujur saya terharu karena baru kali ini saya jumpai ada Pak Polisi yang begitu baik kepada kami,” kata dia.

Baca juga: Waspadai penipuan via telepon dan online

Sebelumnya, dua bocah bernama Husein (13) dan Dias (13) pengunjung Taman Impian Jaya Ancol kehilangan telepon seluler akibat ditipu oleh seorang pria yang mengaku sebagai ojek daring (online).

Awalnya, kedua anak tersebut ditawari bocengan dari pintu lumba-lumba menuju lokasi yang diinginkan. Namun sebelum itu pelaku meminjam telepon seluler korban dengan alasan di-"cancel" oleh pihak manajemen dan ingin menaikkan performanya.

Bukannya dibawa ke wahana yang dimaksud, kedua anak tersebut malah dibawa keluar Ancol dan diturunkan di jalan kemudian pelaku kabur membawa dua telepon tersebut.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024