Jakarta (ANTARA News) - "Semua penumpang harap diam dan mendengarkan," teriak seorang petugas busway sambil memencet tombol-tombol telepon genggam (HP) miliknya.

Semua penumpang yang baru saja naik dari halte Harmoni, Jakarta Pusat, tujuan Kali Deres, Jakarta Barat, pada Kamis (7/5) sekitar puku 19.00 WIB itu pun sejenak terdiam setelah mendengarkan teriakan petugas tersebut.

Petugas yang memencet tombol-tobol HP itu ternyata hendak menelpon ke nomor HP milik seorang penumpang, tapi tak terdengar bunyi ring HP.

Sebelumnya, seorang penumpang pria membisiki petugas bahwa HP miliknya dicopet saat ia berada di dalam busway dari halte Juanda ke Harmoni, dan memberikan nomor HPnya kepada petugas.

Akibatnya, semua tas dan saku celana penumpang yang hendak turun di setiap halte diperiksa petugas satu per satu.

Pemeriksaan terhadap penumpang berakhir setelah busway sampai di halte Rawa Buaya, Jakarta Barat, karena korban pencopetan itu telah pasrah dan turun di halte tersebut.

Arizal, penjaga pintu busway koridor-3 bernomor polisi B77547 itu mengatakan HP yang dicopet itu jenis Nokia dan belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kasus pencopetan itu baru pertama kali terjadi di busway ini," katanya, dan memperkirakan bahwa percopetan itu kemungkinan bukan di dalam bus, tapi saat antri memasuki bus.

Beberapa penumpang menyatakan prihatin atas kasus pencopetan tersebut. "Waduh, kalau begini busway sudah enggak aman lagi," kata seorang penumpang wanita.

Seorang pria di sampingnya langsung menyahut, "Ya, memang busway sudah tak aman. Dompet berisi uang Rp500.000 milik anak saya dicopet di busway pekan lalu."(*)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009