Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menyatakan telah menyiapkan dana untuk merealisasikan pembelian 37,15 persen saham PT Elnusa Tbk milik PT Tri Daya Esta.

"Kita sudah siapkan dana untuk itu (pembelian), dan telah menunjuk Danareksa Sekuritas sebagai penasehat keuangan pembelian itu," kata Direktur Keuangan Pertamina, Frederick S.T Siahaan, usai mengikuti Rapat Kerja Menteri Negara BUMN, dengan Komisi VI DPR-RI, di Gedung MPR/DPR, di Jakarta, Kamis dinihari.

Menurut Frederick, dana yang akan digunakan untuk mengambilalih saham Elnusa itu akan dialokasikan dari internal maupun eksternal perusahaan.

Elnusa adalah perusahaan jasa pengeboran yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 6 Februari 2008. Tri Daya Esta berniat melepas kepemilikan sahamnya senilai 92 juta dolar AS atau setara dengan Rp315 per saham.

Pertamina bersama tiga perusahaan lainnya bersaing membeli saham Elnusa, yaitu Northstar Pacific (AS), Petronas (Malaysia), dan Nippon Oil Corp (Jepang).

Pertamina sendiri saat ini meiliki saham pada Elnusa sebesar 41,1 persen, sisanya adalah Tri Daya Esta 37,15 persen, PT Danareksa Daiwa NIF Ventures 1,17 persen, PT Danareksa 0,39 persen, karyawan Elnusa 0,12 persen, Yayasan Hari Tua Elnusa 0,05 persen, Koperasi Karyawan Elnusa 0,01 persen, sedangkan sisanya 21,75 persen dikuasai publik.

Menurut Frederick, Danareksa Sekuritas sebagai penasehat keuangan masih terus mengkaji rencana pembelian tersebut.

Ia mengakui, hingga kini Danareksa belum memberikan masukan karena memang diberikan waktu hingga 25 Mei 2009.

Meski begitu Frederick tidak merinci lebih lanjut harga yang ditawarkan untuk mengakuisisi saham Elnusa tersebut.

Sementara itu, Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan, mendukung Pertamina meningkatkan kepemilikan saham pada Elnusa jika memang menguntungkan bagi perusahaan.

"Kalau Pertamina mau ambil (menambah saham) dan memang bagus...mengapa tidak apalagi upaya ini bisa meningkatkan nilai perusahaan," kata Sofyan.

Ia juga memberi sinyal bahwa dari sisi pendanaan bahwa Pertamina memiliki uang yang lebih dari cukup untuk merealisasikan transaksi tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009