Madiun (ANTARA News) - Empat korban tewas jatuhnya Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan Jatim, Rabu (20/5), hingga Jumat siang, belum teridentifikasi.

Keempat jenazah tersebut kini berada di kamar jenazah, instalansi kedokteran forensik, Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr. Soedono Kota Madiun.

Direktur RSUP dr. Soedono, Kota Madiun, dr. Dono Anondo, mengatakan, keempat jenazah tersebut dikirim dari RS TNI AU Lanud Iswahyudi, Kamis (21/5) malam.

"Keempat jenazah tersebut stastusnya hanya dititipkan oleh RS TNI AU Lanud Iswahyudi. Hal ini dikarenakan, kondisinya yang telah rusak dan di sana tidak ada ruang pendingin jenazah," katanya.

Karena statusnya hanya dititipkan, menurut dia, tim medis Rumah Sakit Sudono tidak akan dilibatkan. Jenazah-jenazah tersebut berada di Soedono untuk menjaga agar tidak terlalu rusak. Nanti setelah itu, proses identifikasi akan dilanjutkan.

"Proses identifikasi tersebut akan dilakukan sendiri oleh ahli foreksi TNI AU Lanud Iswahyudi dan tim gabungan yang telah dipilih. Kami tidak mempunyai tanggung jawab dalam hal ini," katanya.

Sebelumnya, Direktur Kesehatan Mabes TNI AU, Marsekal Pertama TNI, Hartono, mengatakan, para jenazah korban tewas yang belum teridentifikasi terpaksa dirujuk ke Soedono Madiun, karena kondisi jenazah yang sudah terlalu rusak.

"Karena keadaan jenazah yang semakin rusak, maka akan kami kirim ke RS Sudono Madiun yang memiliki fasilitas "freezer" (pendingin). Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses identifikasi selanjutnya," katanya. 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009