Saya harus tinggal di rumah, tidak bisa pergi ke mana pun. Saya ingin melihat teman-teman saya, tetapi tidak ada yang ingin melihat saya,
Bangkok (ANTARA) - Warga Thailand harus menemukan cara lain untuk "mendinginkan" tahun ini setelah pemerintah membatalkan Songkran, festival air tahunan untuk merayakan tahun baru menurut kepercayaan Buddha, karena merebaknya virus corona baru.

Thailand biasanya merayakan tahun baru tradisionalnya atau Songkran pada 13-15 April, ketika orang banyak berkerumun di jalan-jalan dalam festival yang riuh, menyemprotkan senjata air dan melemparkan air dari truk dalam perang air bebas untuk semua.

Thailand telah melaporkan 2.579 kasus yang dikonfirmasi dan 40 kematian sejak wabah dimulai pada Januari, dengan lebih dari setengah jumlah kasus di Bangkok, kata juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 pemerintah Taweesin Wisanuyothin pada Senin.

Ratikorn Cheunsuksombook yang berusia empat puluh tahun mengeluh tidak bisa merayakan festival air.

Baca juga: Thailand umumkan jam malam nasional mulai Jumat
Baca juga: KBRI Bangkok minta WNI patuhi aturan jam malam Pemerintah Thailand


"Saya harus tinggal di rumah, tidak bisa pergi ke mana pun. Saya ingin melihat teman-teman saya, tetapi tidak ada yang ingin melihat saya," kata pekerja kantoran itu.

Pekan lalu, pemerintah mengumumkan larangan penjualan alkohol untuk membatasi pertemuan sosial dan mendesak masyarakat untuk menahan diri dari kegiatan Songkran, melakukan perjalanan kembali ke kota asal, dan menuangkan air untuk berkah dengan anggota keluarga yang lebih tua.

Mal-mal di Bangkok telah diperintahkan untuk tutup kecuali restoran untuk pesan antar dan jam malam nasional dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi telah diberlakukan.

Ketenangan yang tidak biasa telah menimbulkan perasaan aneh.

"Rasanya aneh," kata Srisopa Phogphun. "Seperti harus  jadi akhir pekan yang panjang, bahkan jika (Songkran) ditunda hingga akhir tahun ini, tetapi rasanya tidak sama," kata dia.

Pemerintah di negara-negara Asia Tenggara lainnya juga telah membatalkan atau mengurangi perayaan.

Secara global, lebih dari 1,8 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus corona dan 113.849 telah meninggal dunia menurut hitungan Reuters.

Sumber: Reuters

Baca juga: Thailand laporkan 50 kasus baru corona dan satu lagi kematian
Baca juga: Warganet China serukan boikot drama TV Thailand gara-gara corona

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020