Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu WBA, Chris John, Minggu malam pukul 20:00 WIB dijadwalkan tiba di Jakarta untuk bertemu dengan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault, Selasa (26/5).

"Saya mau berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput Chris John dari Australia," kata Asisten Manajer Herry`s Gym, Toni Priatna ketika dihubungi dari Semarang, Minggu malam.

Menurut dia, Chris John bertemu Menegpora Selasa (26/5) siang pukul 13.30 WIB kemudian bertemu dengan wartawan dan para sponsor. "Sebagai ucapan terima kasih karena telah membantu Chris John pada pertarungan mendatang," katanya.

Seperti diwartakan sebelumnya, Indonesia akan mengerahkan 5.000 warga Indonesia yang bermukim di Los Angeles, AS untuk menonton langsung petinju Indonesia, juara bertahan Chris John, yang akan melakukan pertarungan ulang kelas bulu WBA melawan petinju AS Rocky Juarez.

"Kami minta kepada Oscar de la Hoya dari Golden Boy Promotion untuk memindahkan acara pertarungan tinju itu dari Texas ke Los Angeles dengan pertimbangan di Los Angeles sangat memungkinkan pertarungan Chris John bisa didukung langsung oleh warga Indonesia yang berada di sana," kata Menpora Adhyaksa Dault.

"Kalau pertarungan berlangsung di Texas akan tidak ada dukungan untuk Chris John, karena di daerah tersebut hanya sedikit warga Indonesia," katanya.

"Para sponsor penyandang dana ini akan membiayai 5.000 warga Indonesia di Los Angeles yang akan menonton Chris John, jadi mereka gratis menonton langsung di pentas tinju bertarif sekitar 25 - 50 dolar per tiket itu, tapi mereka juga diharuskan mengenakan atribut sponsor misalnya memakai kaos sponsor," tambahnya.

Di samping itu, kata dia, Chris John akan bertemu Menegpora untuk mohon restu untuk menjalani tarung ulang melawan petinju tuan rumah, Rocky Juarez di Staples Center, Los Angeles Amerika Serikat, 27 Juni 2009.

Ia menambahkan, petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng, tersebut direncanakan bertolak ke Amerika Serikat, Rabu (27/5) sehingga memiliki waktu sekitar satu bulan untuk menyesuaikan dengan kondisi cuaca di sana.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009