Denpasar (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Bali, I Gusti Bagus Alit Putra, mengakui dukungan terhadap pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono terus meluas, termasuk dari kalangan tokoh yang berasal dari partai lawan.

"Dukungan bukan hanya dari 23 partai pendukung, tetapi juga kalangan tokoh asal partai lain. Namun hal itu dilakukan secara diam-diam. Kita serahkan kepada mereka, kami tidak meminta, apalagi memaksa," kata Alit Putra di Denpasar, Rabu.

Ditemui di sela-sela HUT ke-52 Kodam IX/Udayana, disebutkan bahwa sejumlah tokoh dari partai lawan telah menyatakan secara pribadi bakal turut mendukung upaya memenangkan pasangan SBY-Boediono dalam pemilihan presiden mendatang.

Namun Alit Putra menolak menyebutkan nama-nama tokoh itu, walaupun untuk sekedar diketahui. "Ya nggak usahlah. Berikan keleluasaan kepada masyarakat untuk memilih sesuai aspirasi masing-masing. Kalau namanya bocor nanti malah jadi masalah," ucapnya.

Dia juga mengakui banyaknya dukungan dari kalangan purnawirawan TNI, namun yang dari kalangan purnawirawan jenderal sangat terbatas, karena jumlah kalangan itu di Bali memang sedikit.

Alit Putra merasa gembira, karena kemunculan dukungan dari kelompok-kelompok relawan, seperti "Task Force", Indonesia Bisa, SBY Bisa, terus bermunculan.

Pada Rabu (27/5) petang di Taman Budaya Bali di Denpasar, juga dideklarasikan salah satu relawan baru pendukung SBY-Boediono, yang juga dihadiri Alit Putra.

Sementara Koordinator "Task Force" Bali, Panudiana Kuhn, yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali, menyatakan bahwa dukungan dari kalangan pengusaha, termasuk pebisnis pariwisata, terhadap pasangan SBY-Boediono, terus merambah ke berbagai daerah.

"Dukungan dari pengusaha di sembilan kabupaten/kota di Bali terus mengalir. Kita menginginkan iklim usaha yang kondusif, sehingga perlu pemimpin bangsa seperti SBY-Boediono," ujarnya.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009