Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Organisasi Kemasyarakatan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Pryo Budi Santoso mengklaim pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) adalah kombinasi paling nusantara, paling Indonesia dan mewakili suku-suku terbesar Indonesia.

Pasangan ini juga kombinasi kultur antara budaya luar Jawa dan Jawa, serta sipil militer yang dianggap mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik, kata Pryodi Jakarta, Rabu, menjelaskan ormas ini mendukung pasangan ini.

Menurutnya, pasangan ini juga kombinasi sipil-militer yang religus yang saling melengkapi dalam melaksanakan tugas membangun Indonesia lima tahun ke depan.

Kalla adalah tokoh sipil yang mumpuni sekaligus mewakili kultur NU dan Muhamadyah, sementara Wiranto adalah jenderal yang bereputusi dan berjejak rekam baik.

Wiranto juga seorang jenderal cerdas yang memprakarsai reformasi di tubuh TNI atau populer dikenal dengan TNI kembali ke barak.

"Memang pada waktu itu ada dua orang yang memprakarsasi reformasi TNI yakni Wiranto dan Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi MKGR lebih memilih Wiranto karena berpasangan dengan Jusuf Kalla yang merupakan kombinasi paling nusantara," katanya.

Dia meminta seluruh komponen masyarakat dalam Relawan Gotong Royong Pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto benar-benar mengoptimalkan seluruh lini kekuatan yang ada untuk bersama mengawal dan memenangkan JK-Wiranto.

Lini kekuatan yang dimaksudkan antara lain pengusaha, pedagang pasar, pedagang kecil, pedagang asongan, petani, pekerja, profesi, nelayan, pengamen, waria untuk memenangkan pasangan ini pada Pemilu Presiden 8 Juli.

"Hari ini kami memprakarsai pembentukan tim Relawan Gotong Royong Pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto. Ini kami lakukan sebagai upaya nyata dukungan MKGR terhadap pasangan Capres/Cawapres ini," katanya.

Pada acara Deklarasi Relawan Gotong Royong Pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto di Sekretariat DPP MKGR, hadir pula Sekjen Roem Kono, Ketua Relawan Gotong Royong Toni Ismail Pontah dan anggota Tim Pemenangan pasangan JK-Win, Yuddi Chrisnandi. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009