Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengaku sudah mulai berkomunikasi dengan manajeman Istora Gelora Bung Karno mengenai penyelenggaraan Indonesia Open 2020.

Lewat keterangan tertulisnya, Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengatakan sudah mulai melakukan persiapan meskipun sampai saat ini Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) belum menentukan jadwal baru turnamen bulu tangkis level Super 1000 ini.

"Hingga saat ini BWF masih belum menentukan bagaimana kelanjutan Indonesia Open tahun ini. Jadi kami masih terus menunggu keputusannya, sambil mempersiapkan apa yang bisa disiapkan panitia di sini, salah satunya adalah berkoordinasi dengan pihak Istora," kata Budi, Rabu.

Menurut dia, koordinasi itu adalah langkah antisipasi panitia penyelenggara berkaitan dengan ketersediaan lokasi penyelenggaraan Indonesia Open yang rencananya digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

"Reservasi Istora ternyata cukup padat karena banyaknya event yang ditunda. Kami minta kepada manajemen Istora agar dibuatkan beberapa alternatif jadwal, kira-kira dari September sampai Desember 2020. Nanti akan kami sampaikan ke BWF dan bisa ditentukan jadwal mana yang cocok," kata Budi.

Turnamen ini awalnya dijadwalkan mulai 16 sampai 21 Juni 2020, namun PBSI sempat meminta BWF untuk memundurkannya menjadi 29 September hingga 4 Oktober 2020. Sementara itu, pada September, ada pula satu turnamen level Super 100, yaitu Indonesia Masters 2020.

"Soal Indonesia Masters juga akan menjadi keputusan BWF. Mereka (BWF) akan pertimbangkan semua aspeknya. Kami tidak punya pilihan. Apapun yang diputuskan BWF, itu yang terbaik, tapi sampai saat ini masih belum ada pembicaraan apapun,"  ungkap Budi.

BWF telah resmi mengeluarkan keputusan menunda turnamen-turnamen bulu tangkis yang berlangsung dari Mei hingga Juli 2020 menyusul pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Salah satu turnamen yang ditunda adalah Indonesia Open 2020.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020