Rio de Janeiro (ANTARA/Xinhua-OANA) - Pemerintah Brazil, Senin, menyatakan tiga pesawat Angkatan Udara dan tiga kapal Angkatan Lautnya tengah dalam perjalanan untuk ikut dalam upaya pencarian pesawat Air France dengan nomor penerbangan 447 yang hilang sekitar 1.100 kilometer di lepas pantai kota Natal, Brazil, di wilayah timur-laut negeri tersebut.

Pemerintah Prancis juga akan membantu, dengan mengirim satu pesawat militer yang lepas landas dari Senegal, Senin pagi.

Karena tempat kecelakaan terpencil, pemerintah menganggap pencarian itu "sangat sulit".

Menurut beberapa kesepakatan internasional, sebagian besar Samudra Atlantik berada di bawah tanggung jawab Brazil. Itu sebabnya mengapa negara tersebut bertugas melakukan pencarian.

Pesawat Air France itu, pesawat Airbus yang membawa 228 penumpang, meninggalkan Rio de Janeiro pada pukul 19:30 waktu setempat, Ahad, dan dijadwalkan mendarat di Paris, Senin pagi.

Anggota keluarga dan teman penumpang pesawat naas itu berkumpul di Bandar Udara Internasional Rio Tom Jobim dan di satu hotel di wilayah Barra, Rio de Janeiro, tempat Air France telah mendirikan pusat rujukan.

Walikota Rio de Janeiro Eduardo Paes berada di bandar udara tersebut. Marcelo Parente, kepala staf pemerintah Rio de Janeiro, dilaporkan termasuk di antara penumpang yang diduga menjadi korban. Pers lokal juga melaporkan Presiden Michelin untuk Wilayah Amerika Selatan, Luis Roberto Anastacio, dan seorang anggota mantan keluarga kerajaan di Brazil, Pedro Luiz de Orleans e Braganca, juga naik pesawat tersebut.

Ada laporan bahwa Erich Heine, pemimpin Dewan Companhia Siderurgica do Atlantico, ThyssenKrupp (TKCSA), yang akan menjadi kompleks kilang baja terbesar di Amerika Latin, termasuk di antara penumpang pesawat Air France itu

Pesawat tersebut dilaporkan memasuki daerah turbulence setelah meninggalkan daerah pemantauan udara Brazil pukul 23:00 waktu setempat, dan kontak terakhirnya dengan darat ialah pukul 23:14 waktu Brazil. (*)

Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009