Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Ratusan nelayan di Desa Pantai Bakti, Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menagih janji Wakil Bupati Bekasi, Darip Mulyana yang akan memberikan bantuan dua unit mesin pompa lumpur.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pantai Bakti, Aji Mulyadi, di Cikarang Selasa mengatakan, Wakil Bupati Darip Mulyana pernah berjanji untuk memberi bantuan dua unit mesin penyedot lumpur.

Pompa itu akan digunakan untuk mengurangi endapan lumpur di Sungai Muara Bungin, Kampung Muarabakti, RT01/01, Desa Pantai Bakti.

"Pak Darip mengatakan hal itu setelah banjir pada Januari 2009 di hadapan masyarakat Desa Pantai Bakti. Kami sudah menagih dua kali sejak Selasa (12/5). Dia berjanji akan memberi bantuan berupa dua unit mesin penyedot Lumpur untuk warga," katanya.

Aji menambahkan, warga telah bersikap proaktif mendatangi kantor Desa Pantai Bakti tiga kali untuk meminta kepala desa mewakili warga menagih janji kepada Wabup, namun sampai sekarang belum terealisasi.

Sementara seorang nelayan, Kusnadi (41), mengatakan, tingginya endapan lumpur telah mengakibatkan Sungai Muara Bungin maupun alur sungai anak Citarum menjadi dangkal. Ratusan nelayan kesulitan melaut karena perahu selalu kandas.

"Kalau air surut, terpaksa tidak bisa mencari nafkah. Untuk sementara libur dulu sambil menunggu air kembali pasang," katanya.

Bukan saja nelayan yang mengeluhkan dangkalnya Sungai Muara Bungin, kata Kusnadi, tetapi para petani tambak ikut terkena dampaknya karena air yang dibutuhkan untuk mengairi tambak menjadi mampet tertahan lumpur.

"Jika musim hujan, kiriman air dari Bandung yang lewat sungai Citarum, mengalir lambat sampai ke laut, karena muara dan alur sungai anak Citarum sudah terjadi pendangkalan. Akibatnya warga Muaragembong tergenang," katanya.

Sementara itu Kepala Desa Pantai Bakti Supriyatna HS, membenarkan Wakil Bupati Bekasi Darip Mulyana berjanji akan memberi bantuan dua unit mesin penyedot lumpur.

"Tapi hingga kini belum ada realisasinya," kata Supriyatna.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dadang Mulyadi, mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut, dan akan menyampaikannya kepada Wakil Bupati, Darip Mulyana. Jika memang dijanjikan pihaknya akan mengusahakan melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Pemerintah Kabupaten Bekasi.

"Saya tidak paham terkait persoalan itu. Namun, bila memang benar kami akan mengusahakannya melalui ABT, karena dalam APBD 2009 tidak dianggarkan," katanya.

(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009