Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi menyatakan negaranya tidak akan berperang dengan Republik Indonesia.

Perkataan itu disampaikan Ahmad Zahid Hamidi di Kompleks Pusat Pemerintahan Ibukota Malaysia, `Putrajaya` saat menerima delegasi Parlemen Indonesia, seperti dikutip anggota Komisi I DPR RI Effendy Choirie yang ikut dalam pertemuan itu.

"Kita tidak akan berperang dengan Indonesia. Ya, pakaian tentara Diraja Malaysia itu (pakai) produk `Sritex' Indonesia. Bagaimana kita perang," kata Effendy Choirie, Minggu pagi, mengutip pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia itu.

Choirie mengemukakan hal itu melalui hubungan telefon internasional dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Effendy Choirie menjelaskan bahwa pernyataan Menhan Malaysia itu diucapkan  pada Sabtu malam (6/6)  kepada Choirie  bersama rekannya sesama anggota Komisi I DPR RI, Ali Mocthar Ngabalin (Fraksi Gabungan Bintang Pelopor Demokrasi) dan Ade Daud Nasution.

Choirie dan rekan-rekannya saat itu menyampaikan protes keras atas sikap Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yang bertindak provokatif di wilayah perairan Republik Indonesia, khususnya di Blok Ambalat.

"Pertama, kami menyampaikan protes kepada Pemerintah Malaysia melalui Menhan Malaysia, agar tidak melakukan provokasi di perbatasan perairan Blok Ambalat dengan mengoperasikan patroli-patroli militer yang melewati garis batas kedaulatan wilayah Indonesia," ungkapnya.

Kedua, lanjutnya, Choirie meminta Menhan Malaysia, untuk menjadikan jabatannya sebagai sarana mempercepat penyelesaian sengketa kedua negara khususnya soal Blok Ambalat.

"Sebagai orang penting nomor tiga di Malaysia, Menhan yang keturunan Jogya dan yang baru tiga bulan menjabat posisi tersebut, kami ajak untuk menjalin persahabatan yang lebih erat lagi. Semua masalah diselesaikan secepatnyalah," kata Choirie yang mengaku telah lama bersahabat dengan Ahmad Zahid Hamidi .

Malaysia Balik Protes

Choirie mengemukakan Ahmad Zahid Hamidi memberikan tanggapan positif dan menyatakan pihaknya memahami protes Pemerintah dan rakyat Indonesia.

"Tetapi, dia juga menyampaikan nota protes kepada Pemerintah RI karena menurut dia Tentara Nasional Indonesia (TNI) pernah melakukan pelanggaran perbatasan sebanyak 13 kali," ungkap Choirie.

Lebih lanjut Menhan Malaysia juga berjanji selama menduduki jabatannya akan berusaha mempercepat proses penyelesaian sengketa RI-Malaysia tersebut.

"Beliau berujar, agar `ukhuwah wathaniyah` Indonesia-Malaysia harus makin dieratkan dan saling menguntungkan," kutip Gus Choi.

Terkait Masalah Ekonomi

Menhan Datuk Seri Ahmad Zaid Hamidi melalui Choirie dan rekan-rekannya menyampaikan bahwa sengketa Blok Ambalat bukan hanya soal perbatasan, tetapi masalah ekonomi.

"Inilah persoalannya. Kalau hanya perbatasan, mungkin sudah lama rampung. Tapi karena ada potensi ekonomi, maka kami harus serius, teliti dan hati-hati. Tetapi pada prinsipnya, kita harus bertetangga yang baik," kata Choirie mengutip Menhan Malaysia.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009