Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina E&P menegaskan, semburan gas yang disertai api di lokasi luapan lumpur (creater) di Merbau, Muara Enim, Sumsel, tidak terkait dengan aktivitas pengeboran sumur miring (relief well).

Kepala Humas Pertamina EP M Harun di Jakarta, Senin mengatakan, pengecekan di sumur miring, MBU-1.4 RW, yang sedang berada di kedalaman 405 meter, menunjukkan kondisi cairan bersifat statik dan telah melalui penutupan alat pencegahan terjadinya semburan (blow out preventer/BOP).

Selain itu, lanjutnya, hasil pengecekan juga menunjukkan tidak adanya tekanan pada sumur miring dan lumpur "creater" berbeda dengan lumpur pemboran.

"Kondisi ini menunjukkan tidak adanya keterkaitan antara semburan `creater` Merbau dengan pemboran sumur `relief`, MBU-1.RW, yang dibuat untuk mengatasi semburan `creater` Merbau," ujarnya.

Sebelumnya, pada Minggu (7/6) pukul 12.00 WIB terjadi semburan gas secara tiba-tiba di "creater" Merbau yang mengakibatkan keluarnya lumpur hingga keluar dinding pembatas dan menimbulkan api setinggi lebih kurang 30 m.

Namun, menurut Harun, pada Senin ini pukul 07.20 WIB, api yang ada di "creater" Merbau telah padam dan sedang dilakukan pendinginan di lokasi serta daerah sekitar untuk menghindari munculnya api.

"Kami juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk tindakan selanjutnya," katanya.

Ia mengatakan, tindakan seketika yang dilakukan setelah terjadinya semburan adalah mematikan semua mesin yang ada di "rig" karena adanya radiasi panas, evakuasi tangki solar, dan personil ke tempat aman.

Harun juga menambahkan, kejadian yang tidak terduga tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Begitu terjadi semburan, lanjutnya, pihaknya langsung melokalisir lokasi kejadian dan mengevakuasi warga sekitar sebagai bagian dari prosedur keselamatan industri migas.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009