Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat muslim Malaysia sangat menyukai busana muslim produk pasar grosir Tanah Abang, Jakarta, ujar Wan Azizah, salah seorang pedagang asal Malaysia.

"Masyarakat kami di sana sangat menyukai baju-baju muslim buatan Indonesia. Karena modelnya sungguh menarik," kata Azizah di Jakarta, Sabtu.

Bagi masyarakat muslim di Malaysia, mode busana muslim yang dijual di Tanah Abang adalah mode yang selalu baru dan belum pernah dibuat oleh perancang busana muslim di negaranya.

Sehingga baju-baju yang dibawa dari Pasar Tanah Abang rata-rata habis terjual tidak lebih dari 25 hari.

Ia mengaku rata-rata setiap bulan membeli khusus untuk busana muslim dari Tanah Abang sekitar 60-100 lembar, ditambah beberapa ratus lembar busana jenis yang lainnya.

Busana muslim yang paling disukai kaum muslim Malaysia adalah busana yang menggunakan bahan kain katun dan sutera kelas II dan III.

"Mereka menyukai jenis kain-kain itu, karena harganya terjangkau oleh masyarakat di sana," Ujar Azizah.

Selain busana muslim Tanah Abang, masyarakat di Malaysia juga menyukai baju batik dan kain batik yang di jual di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

"Karena harga baju dan kain batik tersebut murah dibandingkan dengan kain yang dijual di pasar di Malaysia," kata Azizah yang mengaku setiap membeli barang ke Indonesia selalu ditemani suaminya, Abdul Rasyid.

Menurut Rasyid, sudah hampir lima tahun ini ia bersama istrinya selalu membeli barang dagangan ke Indonesia.

Selain biayanya murah, harga barang-barang di Indonesia juga lebih rendah dibandingkan dengan harga barang di Malaysia sendiri.

"Selisihnya mencapai sekitar 20-55 ringgit (RM), lumayan kalau beli sampai 100 potong selisihnya bisa ditabung beberapa tahun lagi bisa untuk beli kereta (mobil)," kata Rasyid yang enggan menyebutkan berapa keuntungan setiap lembar baju muslim.

Azizah dan Rasyid mengaku selain berdagang, setiap ke Indonesia keduanya menyempatkan diri berkunjung ke masjid-masjid tertua Indonesia dan sejumlah obyek wisata terkenal di Pulau Jawa.

Menurut Rasyid, banyak teman-temannya dari Malaysia berdagang baju dan mengambil barang dagangan dari Indonesia.

"Karena pedagang kecil seperti kami ini putaran modalnya cepat dan untungnya dapat langsung dinikmati," katanya.

Pasar yang paling menyukai barang dagangan mereka adalah kalangan pekerja di kantoran dan pengusaha jasa serta kontruksi.

Salah seorang pedagang Tanah Abang, Tomy, mengaku, selain melayani pelanggan asal Indonesia yang tersebar di Kalimantan dan Pulau Jawa, ia juga melayani pelanggan asal Malaysia, Kuwait dan Negeria.

"Hampir setiap bulan mereka datang mengambil barang di sini, dan nilainya bervariasi mulai dari Rp5 juta sampai Rp10 juta sekali ambil," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009