Semarang (ANTARA News) - Meningkatnya angka kelulusan siswa di Jawa Tengah pada tahun ini diduga karena soal ujian lebih mudah dibandingkan dengan soal tahun sebelumnya.

"Angka kelulusan tahun ini tak sepenuhnya menjadi indikator kualitas pendidikan yang membaik, meskipun standar nilai dinaikkan," kata Sekretaris Komisi E DPRD Jateng Thontowi Jauhari, di Semarang, Minggu.

Berdasarkan, pengamatan Komisi E DPRD Jateng di lapangan, katanya, sejumlah siswa dan guru mengakui soal UN tahun ini lebih mudah.

"Kisi-kisinya mungkin sejajar, tetapi mereka mengaku soal-soalnya lebih mudah," ujarnya.

Bahkan, lanjut Thontowi, para siswa juga mengakui soal UN masih lebih mudah dibandingkan dengan "try out" yang biasanya digelar oleh masing-masing sekolah sebanyak dua kali sebelum menempuh UN.

Ia berharap, hasil UN yang bagus jangan hanya sekedar dijadikan alat pencitraan politis saja, sehingga menjadi indikator pendidikan berhasil.

Namun, dia juga mengakui, persiapan UN tahun ini lebih bagus.

Menurut dia, kualitas pendidikan yang tercapai saat ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

"Tidak bisa hanya diukur dari bobot soal dan persentase kelulusan yang meningkat saja, namun pelayanan pendidikan juga harus diperhatikan," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Disdik Jateng Kunto Nugroho mengatakan, pihaknya telah melakukan perbaikan dengan evaluasi pelaksanaan UN tahun sebelumnya.

"Sistem dan manajemennya juga kami perbaiki. Kami juga merespon masukan melalui SMS, diskusi, dan pemberitaan," ujarnya.

Meskipun tahun ini pelaksanaan dan hasil UN lebih bagus, kata dia, evaluasi tetap akan dilakukan.

Sebelumnya, disebutkan persentase kelulusan siswa SMA, MA, SMK di Jateng tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Dinas Pendidikan (Disdik) Jateng mengatakan, persentase kelulusan siswa SMA dan MA mencapai 95,55 persen dan SMK 94,36 persen.

Sementara jumlah siswa yang lulus dari 166.983 siswa SMA/MA di Jateng, sebanyak 159.552 siswa, sedangkan siswa tidak lulus sebanyak 7.431 siswa atau sekitar 4,45 persen.

Dengan rincian, siswa SMA yang tidak lulus 4,40 persen, sedangkan siswa MA 4,50 persen.

Hasil tersebut lebih baik dari tahun lalu, mengingat siswa yang tidak lulus mencapai 7,36 persen.

Sementara untuk SMK dari jumlah 130.146 siswa peserta UN, kelulusannya mencapai 94,36 persen atau sebanyak 122.806 siswa, sedangkan yang tidak lulus 7.340 siswa atau 5,64 persen.

Sedangkan tahun 2008, jumlah siswa SMK yang tidak luluas mencapai 8,07 persen.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009