Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perdagangan (Depdag) akhirnya menarik peralatan makan yang terbukti mengandung formalin menyusul temuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan mengantisipasi keresahan masyarakat.

"Kita tidak serta merta menarik barang tanpa melakukan uji laboratorium," kata Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Depdag, Inayat Iman, di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, beberapa produk peralatan makan yang ditarik itu, melalui uji laboratorium, telah terbukti mengandung bahan berbahaya formalin.

Peralatan makanan yang ditarik itu dapat melepaskan formalin di atas ambang batas yakni sekitar 8 ppm. Sedangkan untuk produk-produk lain yang kandungan formalinnya di bawah ambang batas, pihaknya masih belum melakukan penarikan.

Selain menarik produk yang berbahaya itu, Depdag bersama instansi terkait juga melakukan penyelidikan terhadap produsen/pengusaha yang memproduksi atau menjual peralatan berformalin itu.

"Namun sifatnya masih sebatas pembinaan dan belum memberikan sanksi tegas terhadap pengusaha/produsen yang terbukti menjual atau memproduksi barang berbahaya itu," kata dia.

Hanya saja mereka tidak diizinkan kembali memproduksi atau mengedarkan barang yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat, ujarnya.

Dijelaskannya, dari 62 jenis sampel produk yang diuji BPOM, terdapat sekitar 30 jenis produk peralatan makan dapat melepaskan formalin, terutama saat terkena bahan-bahan panas dan asam.

Sementara itu, jenis peralatan makan yang terbukti dapat melepaskan formalin itu antara lain gelas sebanyak tiga buah, piring empat buah dan mangkuk 11 buah, sendok lima buah, sendok nasi dua dua buah, sendok sayur dua buah, sodet satu buah, dan garpu dua buah.

Formalin merupakan bahan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika seseorang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, akan terjadi akumulasi formalin dalam tubuh yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, muntah, sakit kepala, dan rasa gatal di dada.

Formalin juga dapat menyebabkan kerusakan jantung, hati otak, limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan ginjal.(*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009