Jakarta (ANTARA News) - Ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat mencapai 840 cm pada pukul 02.00 atau turun dari posisi 865 cm pada pukul 24.00 sebelumnya, sehingga berada pada kondisi Siaga Dua.

"Ketinggian air sekarang 840 cm, turun dari posisi 865 cm pada pukul 24.00 tadi," kata operator Pintu Air Manggarai, Andi, yang dihubungi di Jakarta, Kamis.

Sedangkan ambang batas normal dari Pintu Air Manggarai setinggi 750 cm.

Andi mengatakan elevasi air di Pintu Air Manggarai dipastikan akan naik mulai pukul 03.00 nanti karena pada Pintu Air Katulampa, Bogor, ketinggian muka air meningkat dari 70 cm menjadi 120 cm pada pukul 20.00.

"Karena curah hujan tinggi di Bogor, ketinggian air di Pintu Air Katulampa jam 20.00 tadi naik 120 cm dari 70 cm, atau ada peningkatan 50 cm," katanya.

Karena air dari Pintu Air Katulampa akan sampai di Pintu Air Manggarai sekitar 9 jam berikutnya, maka dipastikan mulai pukul 03.00, ketinggian air akan naik di Pintu Air Manggarai.

Pada sore hari sebelumnya, ketinggian air di Pintu Air Manggarai menyusut drastis antara lain karena kondisi cuaca di Jakarta dan sejumlah daerah seperti Bogor dan Depok tidak lagi mengalami hujan, meski masih di atas normal.

"Di Manggarai sekarang ketinggiannya 775 cm," kata penjaga Pintu Air Manggarai, Agus, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, ketinggian air sempat mencapai 870 cm pada sekitar pukul 08.00 WIB sehingga diberlakukan tahap Siaga II, yang berarti ketinggian telah melebihi 850 cm.

Sementara itu, ketinggian air pada sekitar pukul 16.00 WIB di Pintu Air Depok adalah 180 cm (batas normal 200 cm) dan di Pintu Air Katulampa Bogor mencapai 70 cm (batas normal 80 cm).

Sedangkan pada sekitar pukul 08.00 WIB, ketinggian di kedua pintu air tersebut adalah 145 cm di Depok dan 60 cm di Katulampa Bogor.

Ia juga memaparkan, kondisi cuaca baik di Manggarai, Depok, maupun Bogor, pada saat ini dalam keadaan tidak hujan.

Ratusan pengungsi

Banjir juga menyebabkan ratusan warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung kembali mengungsi. Warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang rumahnya terendam juga telah mengungsi antara lain di kelurahan dan pelataran gedung eks-bioskop Nusantara di Jalan Jatinegara Barat.

Selain Kampung Pulo, kawasan pemukiman padat lainnya yang telah tergenang dan menyebabkan banyak warga mengungsi antara lain di daerah Bidaracina dan Cawang, Jakarta Timur.

Sejumlah warga, meski mengaku telah terbiasa dengan banjir, berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah yang efektif agar mereka tidak selalu mengungsi setiap tahun.

Sementara itu, sejumlah sekolah seperti SMA 8 di daerah Bukit Duri, Jakarta Selatan, juga telah meliburkan siswanya karena berbagai ruang kelasnya telah terendam banjir hingga sekitar 50 cm.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009