Jakarta (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa pasien sembuh dari infeksi virus corona bertambah 11
orang sehingga jumlahnya menjadi 338 orang.

Namun hingga Ahad, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani, kasus positif di Jakarta bertambah 140 kasus hingga jumlahnya menjadi 3.745 orang.

Dari jumlah tersebut, pasien meninggal bertambah tujuh orang sehingga menjadi 357 orang.

Dari jumlah kasus itu juga, sebanyak 1.952 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 1.098 orang melakukan isolasi mandiri di rumah. "Dan sebanyak 968 orang menunggu hasil laboratorium," ujar Dwi di Balai Kota Jakarta.

Adapun Orang Tanpa Gejala (OTG), ada sebanyak 43 orang atau bertambah satu kasus.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 5.947 orang (naik 46 kasus) dengan rincian 5.761 sudah selesai pemantauan (meningkat 39 kasus) dan 186 masih dalam pantauan (meningkat tujuh kasus).

Baca juga: Anies akui banyak warga belum dapat bansos
Baca juga: PSBB Jakarta periode 2 fokus penegakan hukum
Petugas gabungan menginformasikan tentang peraturan berdagang kepada para pedagang makanan untuk berbuka puasa (takjil) di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat (24/4/2020). Pemprov DKI mengizinkan pedagang makanan dan minuman di kawasan tersebut untuk menjual takjil selama bulan Ramadhan dengan ketentuan tetap mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.285 orang (meningkat 18 kasus), dengan rincian 4.400 sudah pulang dari perawatan (bertambah satu kasus) dan 885 masih dirawat (meningkat 17 orang).

Pemprov DKI Jakarta terus melakukan tes cepat "rapid test" di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).

Total sebanyak 72.415 orang telah menjalani "rapid test" dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 2.879 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 69.536 orang dinyatakan negatif.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19. Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas memberikan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psiko sosial melalui telepon dan chat (WhatsApp).

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/.

"Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh psikolog yang bertugas di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta," kata Dwi.

Baca juga: Pemakaman dengan protokol COVID-19 di Jakarta menurun
Baca juga: Dua lajur Tol Jakarta-Cikampek disekat untuk halau pemudik
Tim dokter memeriksa awal pasien terkait wabah corona atau COVID-19 di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). (ANTARA/HO/Tim Kesehatan Kogasgabdap Wisma Atlet)
Pemprov DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19. Sampai 25 April 2020, terdapat total 112 kolaborator yang telah berpartisipasi.

Yakni 50 kolaborator berasal dari Lembaga Usaha  25 kolaborator merupakan LSM/OMS, Badan PBB dan universitas, 27 kolaborator merupakan perorangan dan 10 kolaborator merupakan kementerian dan setingkat kementerian.

Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan/bantuan yang masih dibutuhkan adalah Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, disinfektan dan natura. Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center  081196000196/081196000197.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020