Tiga set pertandingan tim Indonesia yang diwakili Samator Surabaya itu dibukukan dengan 25-13, 25-18, 25-14.
Kemenangan itu sedikit membuka peluang bagi Indonesia untuk lolos ke babak delapan besar.
Hal yang bisa menolong Didi Irwadi dan kawan-kawan untuk mencapai babak itu adalah jika Al Helal Saudi Arabia meraih kemenangan dari Suntory Sunbirds (Jepang) pada Jumat ini sehingga Indonesia harus memainkan partai "hidup-mati" melawan Suntory pada partai terakhir.
"Kami berharap Saudi Arabia bisa menang dari Jepang sehingga pertemuan kami dengan Jepang bisa akan saling membunuh," ujar Manajer Tim Hari Trisnardjo seperti dikutip Humas PBVSI.
Pertemuan antara klub Saudi Arabia dengan Jepang, siapa pun pemenangnya sudah memastikan lolos ke delapan besar. Jika Jepang menang dari Saudi Arabia, maka peluang Indonesia lolos semakin tipis karena Jepang mengantongi poin set kemenangan yang lebih besar dari Indonesia.
Saat melawan DSC Maladewa, Hari berharap para pemain menang dengan selisih poin cukup besar. Namun pada set pertama Didi Irwadi nampak menganggap remeh lawan sehingga Maladewa bisa meraih poin 13.
"Apalagi pada set kedua selisihnya makin dekat 25-18. Padahal kita maunya cepat-cepat menyudahi set itu dengan selisih poin jauh," ujarnya.
Pada set kedua tim Maladewa yang merupakan klub angkatan bersenjata Maladewa itu sempat bisa mengimbangi bahkan unggul dari tim Indonesia yakni 8-4 dan akhirnya bisa disamakan menjadi 11-11.
Setelah aba-aba perlunya menekan poin lawan diberikan saat istirahat menjelang set ketiga, para pemain bisa menekan lawan dan memberikan poin 14.
Hasil lainnya, Kamis (18/6): Paykan (Iran) vs Al Bushria (Lebanon) 3-0 (25-14, 25-13, 25-14). Hasil lainnya Rabu (17/6) Al Nasr (UEA) vs Qadsia (Kuwait) 3-1 (25-21, 25-21, 22-25, 25-20), Paykan (Iran) vs Darkulaib (Bahrain) 3-0 (25-22, 25-21, 25-15), Al Arabi (Qatar) vs AGMK (Uzbekistan) 3-0 (25-16, 25-15, 25-23). (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
