Padang (ANTARA News) - Capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, dalam lima tahun kepemimpinannya sebagai presiden periode 2004-2009 tidak ada lagi pelanggaran hak azasi manusia (HAM) berat di Indonesia.

"Lima tahun terakhir tidak ada pelanggaran HAM berat," kata SBY dalam kampanye dialogis di hadapan sekitar 2.000 massa di GOR H Agus Salim Padang, Senin.

Ia menambahkan, tidak adil namanya, jika ada orang bisa menindas dan melakukan pelanggaran HAM berat seperti dulu.

Ia menyatakan, kebebasan dan HAM, setiap manusia tidak boleh dikekang, diikat, tidak boleh bicara dan ini itunya.

"Semua memiliki hak yang disebut HAM dan itu tercantum dalam UUD 45," katanya.

Ia menyebutkan, selain negara yang harus menjamin kebebasan dan HAM, masyarakat juga harus menjaminnya pula.

Jadi, tidak boleh ada lagi pelanggaran HAM berat, seperti terjadi pada waktu yang lalu, tambahnya.

Meski tidak ada pelanggaran HAM berat dalam lima tahun terakhir, SBY tetap harapan agar kebebasan jangan disalahgunakan.

"Kebebasan dan HAM perlu disertai akhlak dan kesediaan menghormati hak orang yang lain serta tidak menggangu hak orang lain," katanya.

Jangan karena ingin bebas, lalu berbuat apa saja yang dapat menimbulkan kerusakan. Kebebasan harus disertai akhlak kebaikan dan dengan demikian rakyat akan betul-betul sejahtera, tambah SBY.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009