Kekuatan ekonomi provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa ini, bertumpu pada sektor pertanian.
Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan, pemerintah provinsi akan mengkoreksi proyeksi target indikator makro pembangunan akibat COVID-19.

"Kondisi global pandemi COVID-19 ini memberikan pengaruh terhadap pencapaian target pembangunan makro yang telah ditetapkan," ujar Gubernur Olly di Manado, Rabu.

Ia menjelaskan, pada tahun 2020, Pemerintah Provinsi Sulut menargetkan Pertumbuhan Ekonomi (6,4 persen), Inflasi (5,0 persen), Produk Domestik Regional Bruto per kapita Rp42 juta.

Selanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (71,5), Tingkat Pengangguran Terbuka (6,65 persen), Tingkat Kemiskinan (7,8 persen) serta Gini Ratio (0,39).

Namun Olly belum menyebutkan angka pasti revisi indikator makro yang dimaksud. Ia hanya menjelaskan bahwa koreksi terhadap proyeksi target indikator makro pembangunan daerah menyangkut pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, tingkat kemiskinan, PDRB, inflasi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Kekuatan ekonomi provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa ini, kata Gubernur, bertumpu pada sektor pertanian.

Sektor ini, memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan struktur ekonomi daerah.

Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu berharap pemerintah kabupaten dan kota terus mendorong sektor pertanian agar tumbuh secara positif.

"Apabila itu dilakukan saya optimis pertumbuhan ekonomi Sulut tahun 2021 dapat bertumbuh positif di atas rata-rata nasional," harapnya.
Baca juga: Gubernur harap APBN 2020 menstimulus pertumbuhan ekonomi berkualitas
Baca juga: BI Sulut: KEK mampu dorong pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020