Seoul (ANTARA News)- Korea Utara (Korut) Ahad mengancam akan memperkuat senjata  nuklirnya terhadap Amerika Serikat seiring  para pemimpin  AS Korea Selatan (Korsel) dan Jepang akan melakukan  KTT.

Surat kabar partai komunis Rodong Sinmun memberitakan usaha nuklir Korut dapat dibenarkan karena "AS memberikan senjata-senjata nuklir kepada Korsel."

"Kami akan memperkuat penangkis nuklir kami lebih jauh untuk pertahanan diri menghadapi ancaman-ancaman nuklir AS dan usaha-usaha perang nuklirnya," kata Rodong.

Seoul dan Washington telah lama membantah ada senjata-senjata nuklir di bumi Korsel dan menegaskan mereka tidak punya rencana untuk menyerbu Korut.

Ancaman terbaru itu dilakukan saat Presiden Korsel Lee Myong Bak berada di Tokyo untuk berunding dengan PM Jepang Taro Aso mengenai Korut dan masalah-masalah lainnya.

Ketegangan meningkat di kawasan ini sejak peluncuran roket jarak jauh Korut 5 April dan uji coba nuklir keduanya 25 Mei, yang mengakibatkan Dewan Keamanan PBB memberikan sanksi-sanksi lebih keras terhadap negara komunis yang miskin itu.

Pyongyang, Sabtu mengancam akan menembak jatuh setiap pesawat Jepang yang memasuki wilayah udaranya, menuduh pesawat peringatan dini Jepang me mata-matai pangkalan-pangkalan rudal di pantai timurnya.

"Pihaknya tidak akan mentolerir sedikitpun kegiatan spionase udara oleh pasukan agresi Jepang dan akan menembak jatuh setiap pesawat yang memasuki wilayah udara DPRK (Korut) walaupun 0,0001 milimeter," kata sebuah pernyataan angkatan udara yang disiarkan kantor berita KCNA.

Korut sering mengecam spionese udara AS tetapi jarang terhadap Jepang.

Para pejabat Seoul yakin Korut akan meluncurkan rudal-rudal jarak pendek atau jarak menengah dari lepas pantai timurnya 25 Juni sampai 10 Juli, setelah negara itu memperingatkan kapal-kapal asing tidak memasuki satu daerah perairan khusus selama periode itu.

Washington mengatakan pihaknya siap menghadapi kemungkinan peluncuran rudal jarak jauh Pyongyang ke arah Hawaii mungkin pada 4 Juli, Hari Kemerdekaan AS.

Sebagai bagian dari usaha-usaha untuk mengekang program-program senjata Korut, sebuah kapal perusak AS sedang mengawasi sebuah kapal kargo yang diduga milik Korut yang dilaporkan sedang menuju Myanmar.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009