Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah orang tua wali murid yang sedang mendampingi anak-anaknya berlibur mengharapkan Kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta memutar film "King" di sekolah-sekolah karena mengandung unsur pendidikan dan motivasi.

Azizah, ibu dari Abdul Rahman, siswa kelas VI salah satu sekolah dasar di Jakarta Selatan, mengaku, terharu dengan semangat meraih cita-cita dan persahabatan antara Raden dengan Guntur.

"Nilai persahabatan seperti itu saat ini jarang saya temukan di dunia "nyata", kebanyakan saat ini persahabatan dinilai dengan materi," kata Azizah usai menyaksikan film King di studio 21 bioskop Blok M Square, Jumat.

Menurut dia, film tersebut layak diputar di sekolah pada hari libur, atau dijadikan mata pelajaran pilihan pada kurikulum kurikulum muatan lokal (mulok).

"Semangat Guntur untuk raih juara dapat menjadi motivasi anak-anak, begitu juga dengan persahabatan antara dia dan Raden juga dapat ditiru oleh anak-anak jaman sekarang," katanya.

Selain menjadi hiburan dan tontonan film tersebut, kata Azizah, juga dapat menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi masuknya narkoba ke sekolah-sekolah.

"Terlebih akhir-akhir ini narkoba mulai merambah pada sekolah-sekolah dasar sepeti yang terjadi di sejumlah daerah, itu sangat memprihatinkan," katanya.

Sumiati, orang tua dari Zahro, siswa SDN 3 Cipete, Jakarta Selatan, menambahkan, film King sangat cocok untuk disajikan kepada anak-anak.

"Film tersebut sangat baik untuk dinikmati oleh anak-anak bahkan juga orangtua, selain mengandung unsur pendidikan agar hormat kepada orangtua, film King juga dapat memotivasi orangtua untuk memperhatikan anak," ujarnya.

Ia berharap pada produser film hendaknya pada musim liburan tahun depan juga dibuat film-film yang khusus untuk anak-anak, seperti King, Garuda di dadaku dan Laskar Pelangi.

"Film-film tersebut saya rasa sangat bermutu dibandingkan dengan film yang lainnya, cuma waktu tayangnya harus tepat saat anak-anak liburan sekolah," kata dia.

Fauzi, salah satu mahasiswi semester VIII Universitas Nasional Jakarta, mengatakan, film tersebut sangat berbobot.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009