Jakarta,(ANTARA News) - Calon Presiden M Jusuf Kalla mengatakan kedatangannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membicarakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres hanya untuk menjaga hak rakyat dalam menggunakan suaranya.

"Kami (JK-Wiranto dan Mega-Prabowo) datang ke KPU dalam rangka menjaga amanat rakyat. Dalam hal menggunakan hak asasinya untuk memilih," kata Capres M Jusuf Kalla saat keterangan pers usai pertemuan dengan KPU di Jakarta, Senin.

Pertemuan antara dua pasangan capres yakni JK-Wiranto dan Mega-Prabowo dengan KPU berlangsung sekitar dua jam tiga puluh menit. Persoalan yang dibicarakan mengenai perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan kemungkinan penggunaan KTP untuk syarat memilih di TPS.

Menurut Kalla, pihaknya juga tidak tahu apakah orang yang belum terdaftar tersebut akan memilih pasangan JK-Wiranto atau tidak.

"Yang tak terdaftar (DPT) itu kami juga belum tahu ke siapa memilihnya," kata Kalla.

Lebih lanjut Kalla menjelaskan bahwa dalam diskusi dengan KPU didapat kesepakatan bahwa untuk memperbaiki DPT bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu menyisir nama-nama yang terdaftar kembar antara tim Teknologi Informasi KPU dan tim TI dari JK-Wiranto serta Tim TI Mega-Prabowo.

Kedua, bagi masyarakat yang belum masuk daftar DPT diusulkan bisa menggunakan KTP, meski untuk ini disepakati menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi RI siang ini.

"Kami setuju dan dapat memahami KPU yang menunggu keputusan MK. Dan kebetulan MK akan putuskan hari ini. Jadi kita tunggu keputusan MK," kata Kalla.

Kalla juga mengaku siang ini diundang MK untuk menghadiri pembacaan putusan soal penggunaan KTP untuk pilpres nanti.

"Kami optimistis keputusan MK itu melaksanakan UU sehingga bisa menjaga suara rakyat," kata Kalla.

Lebih lanjut Kalla menjelaskan bahwa kedatangannya tidak ada maksud lain selain untuk menjaga hak rakyat.

"Kami datang sederhana sekali (maksudnya), yang terdaftar lebih satu kali di coret. Yang belum terdaftar di daftar. Itu saja," kata Kalla.

Sementara capres Megawati mengatakan kedatangannya ke KPU untuk mendiskusikan suatu terobosan dengan menggunakan KTP untuk memperbaiki DPT.

Menurut Megawati pemilu merupakan pemberian hak rakyat untuk menggunakan hak pilihnya. Karena itu tambah Mega, pemilu merupakan sarana untuk menegakkan demokrasi melalui kedaulatan rakyat

"Hari-hari yang tinggal sepenggal ini bisa berjalan dengan baik. Kami juga menunggu calon lain (SBY-Boediono) untuk merembuk persoalan ini. Meskipun sampai jam ini pada kenyataannya sulit menghubungi calon lain (SBY-Boediono)," kata Megawati yang disambut tepuk tangan.

Hadir dalam keterangan pers bersama tersebut Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, pasangan capres JK-Wiranto, Megawati-Prabowo serta tim kampanye nasional kedua pasang capres tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009