Jakarta (ANTARA News) - Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda bisa jadi persoalan baru dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tanggal 8 Juli 2009 besok.

"KTP bisa diperoleh dengan mudah, sehingga seorang pemilih dapat memiliki kartu lebih dari satu, makanya harus diseriusi," kata Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti dalam Dialog Publik Quo Vadis Pemilu 2009 di Jakarta, Selasa.

Sudah bukan rahasia, kata Rangkuti bahwa banyak penduduk Indonesia yang memiliki KTP ganda, terutama mereka yang bekerja di kota tapi berasal dari pedesaan.

Memang, kata Rangkuti para pemilih akan diberikan tinta di jari, tetapi masih terdapat kemungkinan tinta tersebut hilang sehingga kemudian melakukan pencentangan dua kali.

"Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus kerja ekstra, apalagi bekerja dengan sistem manual yang tidak memungkinkan mengecek dalam waktu cepat siapa saja yang sudah memilih," kata Rangkuti.

Ia mengatakan, munculnya persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sangat disesalkan, sebab Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah diberikan waktu cukup lama.

"Ini mungkin prestasi terburuk KPU, sebab mereka hanya mengatakan beres semua tidak ada masalah," kata Rangkuti,

Dari sisi partisipasi masyarakat cukup baik, karena respon demikian tinggi, tetapi sayangnya pelayanan KPU tidak optimal sehingga banyak pemilih tidak terdaftar.

"Kita seperti kembali di jaman kemerdekaan tahun 1945 dimana saat itu banyak penduduk belum memiliki tanda sebagai penduduk," kata Rangkuti. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009