Jakarta (ANTARA News) - Setelah menggunakan hak politik, tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pilpres 2009, kini bersiap menanti penghitungan cepat yang akan ditampilkan beberapa stasiun televisi.

Megawati Soekarnoputri yang merupakan kandidat presiden pertama yang mencentang, di kediamannya di Kebagusan, akan didampingi pasangannya calon wakil presiden Prabowo Subianto untuk menyaksikan penghitungan cepat Pilpres 2009.

Selain Prabowo, hadir pula sejumlah petinggi PDI-Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Kebagusan untuk menyaksikan bersama penghitungan cepat Pilpres 2009 yang ditutup pukul 13.00 WIB.

Hal yang sama juga dilakukan capres nomor urut dua Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya di Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.Berbeda dengan Megawati yang didampingi pasangannya, maka Yudhoyono tidak didampingi pasangan kandidat wakil presiden Boediono yang mencentang di Yogyakarta.

Yudhoyono hanya didampingi ibu Ani Yudhoyono, putra keduanya Edhi Baskoro, menantunya Anisa Pohan serta kerabat lainnya termasuk para anggota tim sukses SBY-Boediono.

Kandidat presiden Jusuf Kalla didampingi pasangannya calon wakil presiden Wiranto di kediaman Jusuf Kalla juga sedang menunggu penghitungan cepat Pilpres 2009. Usai memberikan hak politiknya, Jusuf Kalla dan keluarga, Wiranto dan petinggi Partai Golongan Karya dan Partai Hati Nurani menghabiskan waktu dengan makan bersama sambil menunggu penghitungan cepat.

Berdasar data awal Komisi Pemilihan Umum, Pemilu presiden 2009 diikuti 171.068.667 pemilih yang terdiri atas 169.558.775 orang tersebar di 33 provinsi dan 1.509.892 orang yang tersebar di 17 perwakilan RI di luar negeri.

Pelaksanaan Pemilu Presiden 2009 digelar di tengah kisruh jumlah pemilih yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang hingga detik terakhir menjelang pemilihan pada 8 Juli 2009, masih terus dibenahi untuk mengakomodasi suara calon pemilih yang terabaikan.

Terkait itu, Mahkamah Konstitusi mensahkan penggunaan Kartu Tanda Penduduk dan paspor bagi rakyat yang tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap, untuk tetap menggunakan hak politiknya pada Pilpres 2009. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009