Jakarta,(ANTARA News) - Bangku kosong untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) se- DKI Jakarta yang tidak terisi saat daftar ulang tahap pertama penerimaan siswa baru secara on-line Senin (1/7) - Jumat (5/7) mencapai 1.806 kursi.

Data dari dinas pendidikan DKI Jakarta, Kamis, dari jumlah bangku kosong tersebut, 1.769 kursi berada di DKI Jakarta dan luar DKI sebanyak 37 kursi.

Sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdapat 2.227 bangku kosong dengan rincian 1.111 kursi di wilayah DKI Jakarta dan 1.106 kursi di luar DKI.

Sementara tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat 4.276 bangku kosong dengan rincian 3.144 kursi di wilayah DKI dan 1.132 kursi di luar DKI Jakarta.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, Kamis mengatakan,untuk mengisi seluruh bangku kosong tersebut pihaknya akan kembali membuka pendaftaran tahap kedua mulai Kamis, (9/7) hingga Sabtu (10/7).

Bagi siswa yang diterima tahap kedua, diharapkan langsung melakukan pendaftaran ulang pada sore itu juga setelah pengumuman penerimaan tahap kedua usai dan ditunggu hingga Sabtu (11/7).

Bila penerimaan tahap kedua masih terdapat bangku kosong, kata Taufik, maka bangku tersebut akan dibiarkan kosong dan tidak boleh diisi oleh siapapun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Teknisnya, kata Taufik, sama dengan pendaftaran tahap pertama, yaitu setiap siswa diperbolehkan melakukan pendaftaran pada lima sekolah yang dipilih.

Namun, kata dia, siswa yang boleh mendaftar pada sekolah yang dipilih adalah siswa yang sebelumnya telah mendaftar pada tahap pertama namun belum diterima.

"Bagi yang tidak pernah mendaftar tahap pertama tidak diperbolehkan mendaftar tahap kedua, karena siswa tersebut sebelumnya dinilai tidak berminat," kata Taufik.

Tentang isu jual beli bangku kosong, Taufik menjamin hal itu tidak terjadi, karena sistem on-line merupakan sistem yang sangat transparan dan akuntabilitasnya cukup terjamin.

Menurut dia, tentang isu jual beli bangku kosong, diduga isu tersebut berkembang karena ada beberapa siswa yang terlambat melakukan pendaftaran ulang setelah dinyatakan diterima oleh salah satu sekolah.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009