Samarinda (ANTARA News) - Seorang dari lima pasien yang diduga terjangkit (suspect) virus H1N1 di Kalimantan Timur, dinyatakan positif terserang virus penyebab flu babi itu.

"Satu orang yang positif itu berinisial RH, laki-laki 26 tahun, warga negara Amerika Serikat. RH masih menjalani perawatan di rumah sakit di Balikpapan," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Jurnanto, Jumat.

"Saat ini, RH sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan, sedang satu orang lainnya dengan kewarganegaraan Norwegia saat ini menjalani perawatan di RSUD A Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda," katanya.

Tiga orang lainnya menjalani perawatan di rumah masing-masing di Balikpapan karena tidak bersedia dirawat di rumah sakit.

"Saya hanya mengingatkan bahwa flu yang diderita adalah jenis H1N1 yang dapat menular dari manusia ke manusia dan bukan flu babi, tapi Flu A Baru H1N1, karena virus itu sudah mengalami mutasi," katanya.

Empat orang yang diduga mengidap H1N1 itu masih dalam perawatan dari tim medis dan kini sampel darah dan usap tenggorakannya masih dalam tahap pemeriksaan di laboratorium, sehingga belum bisa dipastikan, apakah mereka mengidap H1N1 atau flu lainnya.

Terkait dengan kasus tersebut, Pemprov Kaltim sedang mengambil berbagai langkah antisipasi, antara lain berupa peningkatan terhadap pengawasan penumpang pesawat di sejumlah bandara internasional dan domestik, termasuk berbagai pelabuhan laut.

Selain itu juga melakukan pelacakan terhadap kegiatan penderita H1N1, sehingga lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi atau orang-orang yang pernah kontak dengan penderita dilakukan pengawasan serta pencegahan.

Dinkes Kaltim juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar melakukan upaya bersama untuk mencegah kemungkinan mewabahnya flu yang memiliki tingkat penularan tinggi itu, namun Jurnanto mengingatkan agar masyarakat tidak panik karena flu itu tidak seganas flu burung.

Berdasarkan penelitian, katanya, kemungkinan menimbulkan kematian pada penderita flu jenis H1N1 hanya 0,05 persen. "Itu berarti sangat jauh jika dibanding dengan flu burung yang dapat menyebabkan kematian dengan prosentase hingga 75 persen jika tidak cepat mendapat pertolongan," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009