Bengkulu (ANTARA) - Satu keluarga dari Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung yang niat mudik ke Kota Bengkulu dengan menumpangi mobil minibus dipaksa putar arah kembali ke daerah asal oleh petugas kepolisian yang berjaga di perbatasan Bengkulu-Lampung.

"Ada enam orang yang mau masuk Bengkulu terdeteksi di perbatasan, sesuai aturan larangan mudik dan kita berikan penjelasan mereka akhirnya bersedia putar balik," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Rabu.

Baca juga: Wakapolda Bengkulu minta warga patuhi larangan mudik

Dia menambahkan, ketahuannya penumpang mobil tersebut merupakan satu keluarga yang hendak mudik ke Kota Bengkulu setelah anggota kepolisian yang berjaga di pos perbatasan memeriksa identitas penumpang minibus tersebut.

"Seluruh penumpang minibus itu memiliki KTP Provinsi Lampung dan ketika ditanya petugas mereka bilang mau menjenguk saudaranya di Kota Bengkulu," papar Sudarno.

Sudarno menjelaskan, sejak adanya larangan mudik, Polda Bengkulu telah mengeluarkan aturan yang melarang transportasi angkutan orang baik itu bus dan mini bus tidak boleh beroperasi.

Selain itu, sejak beberapa waktu lalu kepolisian diseluruh Indonesia telah telah menggelar operasi dengan sandi aman nusa dan Operasi Ketupat Nala 2020.

Operasi ini juga ditujukan untuk membatasi pergerakan orang dari suatu daerah ke daerah lainnya sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus korona jenis baru yang menyebabkan COVID-19.

Baca juga: Pengawasan kedatangan orang di perbatasan Bengkulu-Sumbar diperketat

Jajaran kepolisian di Bengkulu bersama tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di daerah itu juga telah mendirikan posko disetiap pintu perbatasan Bengkulu.

Setiap kendaraan yang melintas baik itu roda empat dan roda dua akan dilakukan pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga pemeriksaan KTP.

"Masyarakat diminta jangan mudik. Dari pada sudah capek-capek di jalan dan melewati banyak pos penjagaan tapi akhirnya malah disuruh putar balik," demikian Sudarno.

Baca juga: Kapolda Bengkulu: Masyarakat jangan tolak jenazah penderita COVID-19

Pewarta: Carminanda
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020