Jakarta (ANTARA News) - Jenazah warga negara Australia Drew Nicholas Grant Lakis yang tewas ditembak orang tidak dikenal di kawasan PT Freeport, Timika, Sabtu pekan lalu, dipulangkan ke negara asalnya, Senin sore ini, setelah diotopsi terlebih dahulu.

"Jenazah korban akan diberangkatkan ke Australia Senin ini pukul 15.00 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta, Senin.

Hasil otopsi menunjukkan korban meninggal karena terkena peluru kaliber 5,5 mm yang dipastikan berasal dari senjata laras panjang, namun instansi tertentu yang biasa memakai senjata itu masih belum dipastikan.

"Korban kena tembakan di leher dan meninggal di tempat kejadian setelah diserang dengan tembakan di mile 53 PT Freeport saat sedang naik mobil dengan nomor lambung 01-2587," terang Nanan.

Korban yang merupakan karyawan PT Freeport itu sedang mengemudikan mobil itu dengan penumpang dua karyawan Freeport lain, M. Panjaitan dan Lis Mandatan.

Namun, hanya warga negara Australia ini yang tewas, sedangkan yang lainnya selamat.

Polda Papua lalu mengirimkan personel untuk menyelidiki kasus itu, tetapi Minggu kemarin di mile 52, tim Polda Papua justru diserang kelompok tidak dikenal sehingga Iptu Adam Heri Gunawan terkena luka tembak di paha kiri, sedangkan AKP Anggun terkena tembakan di jari kanan.

Kelompok bersenjata itu juga menyerang sebuah mobil PT Freeport yang dikawal beberapa polisi dan mengakibatkan karyawan PT Freeport Markus Rafi Allo meninggal dunia karena tembakan di punggung, sedangkan dua supir, Edi Bunga dan Dedi mengalami luka.

Seorang polisi Briptu Marson yang ikut mengawal mobil itu, lompat dari mobil dan masuk ke jurang, dan jenazahnya ditemukan Senin siang pukul 12.15 WIB di mile 38, tetapi tidak ditemukan luka tembak di tubuh korban.

Posisi jenazah korban ditemukan melalui pelacakan sinyal handphone yang dibawa korban.

Untuk mengusut penyerangan itu, Mabes Polri telah mengirimkan 58 polisi untuk membantu Polda Papua. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009