Jakarta, (ANTARA News) - Bambang Yulianto (32) mungkin tidak pernah berpikir bakal menjadi korban ledakan bom untuk kedua kalinya di tempatnya bekerja sebagai sekuriti, Hotel JW Marriot, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Takdir menentukan lain. Jumat pagi, sekitar pukul 07:45 WIB, sebuah ledakan bom di Hotel JW Marriot yang kemudian disusul ledakan serupa di Hotel Ritz Charlton, telah membuatnya kembali menjadi korban .

Yanto, ayah Bambang, yang ditemui saat menjenguk anak semata wayangnya di Rumah Sakit Jakarta, Jl Jenderal Sudirman, mengaku terkejut tatkala mengetahui anaknya turut menjadi korban.

"Kita trauma, ibunya di rumah tadi sempat pingsan ketika mendengar Bambang jdi korban lagi. Karena ini berarti untuk kedua kalinya Bambang jadi korban. Tetapi saya sedikit lega karena keadaannya kali ini tidak separah ketika menjadi korban ledakan bom di Hotel JW Marriot pada 2003 lalu," katanya yang tinggal di Jl Praja Dalam E RT.10/5 Jakarta Selatan.

Yanto menuturkan, ketika menjadi korban bom Marriot pada 2003 lalu, 40 persen kulit Bambang terkelupas akibat luka bakar dan harus menjalani perawatan intensif dalam waktu cukup lama.

"Kini, kondisinya lebih baik, Bambang terkena getaran keras akibat ledakan dan banyak menghirup asap," katanya.

Sedangkan Bambang Yulianto, yang sebelumnya berada di Unit Gawat Darurat, saat ini telah dipindahkan ke ruang radiologi RS Jakarta untuk menjalani pemeriksaan rontgen.

Menurut salah seorang perawat yang mengantarnya ke ruang radiologi, meski secara umum kondisi Bambang tidak parah, namun setidaknya perlu perawatan selama dua hari.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009