Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) membutuhkan darah "Golongan A Resus Negatif " untuk perawatan dua warga negara asing (WNA) korban ledakan di Jakarta.

"Kami membutuhkan darah Golongan A Resus Negatif untuk membantu WNA. Kami sedang melakukan koordinasi dengan Ekspatriat Emergency Blood Donor Committee (EEBDC)," kata Kepala Divisi Komunikasi Palang Merah Indonesia (PMI) Aswi Reksaningtyas di Jakarta, Jumat terkait persediaan darah.

Dia mengatakan, pihaknya telah mengirimkan 17 kantong darah untuk membantu korban ledakan bom yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Jumlah permintaannya banyak tapi baru 17 kantong yang baru dapat diberikan, katanya.

Menurut dia, dari 17 kantong darah itu dua kantong darah diberikan kepada dua warga negara asing (WNA) yang dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Kuningan, Jakarta Selatan.

"Pihak RS MMC Kuningan meminta bantuan darah golongan A Resus Negatif untuk proses perawatan dua WNA tersebut dan kami telah mengirimkan kantong darah jenis itu ke RS MMC Kuningan yang diambil dari EEBDC.

EEBDC adalah kelompok atau kumpulan warga negara asing di Indonesia yang selalu melakukan kegiatan donor darah.

"Mereka minta lebih (banyak kantong darah -red) tapi kami baru dapat memberikan masing-masing satu kantong," katanya.

Sedangkan 15 kantong lain, kata Aulia, dikirim ke RS Medistra yang merawat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ledakan.

Sebanyak 15 kantong darah yang dikirim ke RS Medistra itu golongan "O Positif", katanya.

Ledakan bom yang terjadi pada Jumat pagi itu, pertama terjadi pada pukul 07.45 di restoran Airlangga Hotel Ritz Carlton dan disusul ledakan kedua pada pukul 07.47 di restoran Syailendra Hotel JW Marriot.

Seluruh korban tercatat sebanyak 61 orang dengan rincian tujuh korban meninggal di TKP, satu korban meninggal di rumah sakit dan 53 korban luka masih dirawat di rumah sakit. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009