Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto menegaskan kubu pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto tidak pernah sedikit pun terpikir untuk mengungkapkan kekecewaan dengan kekerasan.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, Prabowo pun meyakini kubu pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto pasti juga tidak memiliki pikiran seperti itu.

"Tidak ada dari kubu Megawati dan Prabowo, dan saya yakin tidak ada dari Jusuf Kalla dan Wiranto yang berpikir tentang mengungkapkan kecewa melalui tindakan biadab ini, berpikir pun tidak," tuturnya.

Prabowo meminta agar peristiwa ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton yang menewaskan sembilan orang tidak dibawa ke ranah politik.

"Harus dibedakan antara kegiatan politik dan insiden biadab itu," ujarnya.

Prabowo justru menyatakan diri siap membantu pemerintah untuk mengatasi aksi terorisme yang mengancam pertahanan serta keamanan negara.

Bahkan, ia mengaku siap bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menyampaikan keinginannya membantu pemerintah.

"Saya pun siap untuk menghadap, sowan kepada Presiden utuk meyakinkan dalam menghadapi terorisme kami mendukung pemerintah," ujarnya.

Prabowo mengatakan kubu Megawati-Prabowo memang kecewa atas pelaksanaan Pemilu 2009. Namun, mereka kecewa bukan karena kalah, melainkan kecewa karena minimnya transparansi dalam pelaksanaan Pemilu 2009 seperti simpang siur masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Namun, ia menegaskan, sikap kubu Megawati-Prabowo yang keras mengkritisi pelaksanaan Pemilu 2009 justru karena kepercayaan mereka terhadap demokrasi dan membenci cara kekerasan.

"Kita sudah mengeluarkan uang cukup banyak ratusan miliar dalam kampanye ini, karena kami percaya dengan proses demokrasi satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah," tuturnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009