Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Polhukam Widodo AS menjelaskan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang pemboman di Mega Kuningan dengan pelaksanaan Pilpres 2009.

Dalam jumpa wartawan di Jakarta, Jumat malam, ia mengatakan, pernyataan Presiden Yudhoyono, tidak menyangkut soal kalah menang dalam Pemilihan Presiden.

"Meski dari segi waktu, realitasnya pemboman ini terjadi dalam periode proses penyelenggaraan Pilpres 2009," katanya.

Menurut dia, pernyataan tersebut Presiden mengajak kepada semua komponen bangsa untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya-upaya pencegahan bersama, dengan belajar dari kasus-kasus serupa pada masa lalu.

Menurut Widodo, aparat keamanan selama ini telah bekerja keras, bukan saja dalam tugas-tugas pengamanan Pemilu, tetapi juga tugas-tugas pengelolaan keamanan, termasuk kasus-kasus kejahatan kemanusiaan dan pengungkapan jaringan teror.

"Dengan kejadian ledakan Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton Jumat pagi, aparat telah dan terus melakukan langkah-langkah investigasi, didukung langkah-langkah intelijen, untuk dapat dengan cepat mengungkap dan menangkap pelaku kasus pemboman tersebut," katanya.

Widodo menambahkan, dalam konteks ini, sebagai negara hukum yang demokratis, upaya pengungkapan insiden itu dilakukan dalam norma hukum dan norma demokrasi.

"Artinya siapapun dan dalam status apapun, yang terkait dengan kasus pemboman sebagai kejahatan kemanusiaan tersebut, akan diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," ujarnya.

"Pemerintah juga berharap masyarakat dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada aparat keamanan dalam upaya pengungkapan kasus tersebut," kata Menko Polhukam.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009