Yogyakarta (ANTARA News) - Peringatan Isra Miraj merupakan momentum bagi umat Islam untuk membenahi salat agar lebih bermanfaat, sehingga dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

"Dengan adanya peringatan Isra Miraj kita diingatkan untuk tidak hanya sekadar menjalankan salat," kata dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Syakir Jamaluddin MA menjelang peringatan Isra Miraj 1430 Hijriyah di Yogyakarta, Minggu.

Menurut Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY itu, peringatan Isra Miraj merupakan momentum untuk mengingatkan umat Islam tentang salat. Umat Islam diingatkan untuk membenahi salat agar lebih baik.

"Isra Miraj merupakan perintah salat yang menjadi kewajiban umat Islam dan harus ditaati. Seperti yang tercantum dalam Alquran Surat Al-Ankabut ayat 45 disebutkan bahwa salat dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan `munkar`," katanya.

Ia mengatakan, salat yang baik adalah salat yang fungsional. Salat fungsional adalah salat yang ketika dilakukan mampu mengubah seseorang menjadi lebih bermakna dalam kehidupan pribadi dan sosial.

Ketika ditanya bagaimana seseorang dapat menjalankan salat secara fungsional, ia mengatakan hal itu dapat diawali dengan sering bangun pada sepertiga malam untuk menunaikan salat malam.

"Di saat sepertiga malam itulah, salat yang dijalankan dapat menguatkan hati kita. Selain bangun di sepertiga malam salat berjamaah juga perlu digiatkan, salat berjamaah merupakan cerminan kebersamaan," katanya.

Ia mengatakan, jika seseorang mempunyai spiritualitas bagus, salat yang dijalankan akan berdampak terhadap perbuatannya. Spiritualitas yang bagus itu sendiri dibangun dengan nilai-nilai salat yang benar sesuai syariat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

"Jika seseorang bisa meyakini dengan kehadiran Allah SWT, apa pun yang menimpa dirinya akan diterimanya, takdir baik atau takdir buruk semua disyukuri," katanya.

Menurut dia, adanya kejahatan maupun perbuatan buruk lainnya itu terjadi karena mereka tidak sejahtera dan tenteram, sehingga muncul pikiran untuk merampas hak orang lain.

"Salat mempengaruhi kita untuk berbuat baik dengan saudara, tetangga, teman, dan kerabat sehingga pada akhirnya nanti akan berdampak mencegah kita dari perbuatan keji dan `munkar`," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009