New York (ANTARA News/AFP) - Euro melompat terhadap dolar AS pada Senin waktu setempat, karena optimisme baru bahwa resesi global terburuk telah berakhir, yang mendorong selera investor pada aset-aset berisiko (risk appetite).

Euro diperdagangan pada 1,4233 dolar pada 2100 GMT, meningkat tajam dari 1,4096 dolar akhir Jumat di New York.

Dolar nyaris tidak berubah terhadap mata uang Jepang, pada 94,21 yen dibandingkan dengan 94,17 yen pada Jumat.

Pasar saham Amerika Serikat dan Eropa mencatat keuntungan pada hari Senin, dengan investor semakin berkembang positif bahwa krisis ekonomidan keuangan global terburuk sejak Depresi Besar dapat keluar dari posisi terbawahnya.

Membaiknya prospek mendorong investor untuk keluar dari "safe-haven" (tempat berlindung yang aman) dolar dan yen, ke mata uang, seperti euro, yang dianggap sebagai pembawa risiko lebih besar.

Sentimen juga telah didukung oleh laporan berita bahwa sebuah kesepakatan penyelamatan telah tercapai untuk CIT Group, pemberi kredit terkemuka AS kepada usaha kecil dan menengah, membantu meredakan kekhawatiran bahwa pemulihan sektor keuangan dapat menghadapi rintangan baru.

"Duri utama dalam `bulls` (gairah) dapat segera dihapus, karena CIT Group Inc melaporkan telah mendapat jaminan tiga miliar dolar AS modal talangan swasta," kata Joseph Hargett dari Schaeffer`s Investment Research.

Analis bank BNP Paribas mengatakan dalam catatannya bahwa "optimisme mengenai proses pemulihan telah terus meningkat, dengan laporan global yang memberikan kesan bahwa kondisi terburuk telah berakhir dan memberikan dukungan terhadap aset pasar termasuk mata uang untuk memperpanjang rebound mereka terhadap dolar dan yen. "

Dalam laporan selanjutnya, departemen keuangan dan bank sentral Jerman mengatakan, resesi terburuk negara itu sejak Perang Dunia II telah kehilangan banyak intensitasnya.

Setelah bencana kuartal pertama, "tren resesi telah melemahkan dengan jelas" di perekonomian terbesar Eropa itu, kata Bundesbank.

Kegiatan ekonomi "sedikit jatuh" setelah sebuah mengalami rekor kontraksi 3,8 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini dari kuartal sebelumnya, ia menambahkan.

Pejabat departemen keuangan berkata: "Data ekonomi yang tersedia mendukung hipotesa bahwa aktivitas ekonomi kuartal kedua niscaya lebih baik dari yang diharapkan."

Pasar mata uang kini mengalihkan perhatian ke testimoni Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke di Kongres pada Selasa dan Rabu.

"Pasar keuangan ingin mengetahui bagaimana optimisme (pembuat kebijakan Fed) telah terjadi sejak data mulai membaik dan apa artinya ini bagi kebijakan pelonggaran kuantitatif," kata Derek Halpenny dari Bank of Tokyo-Mitsubishi.

The Fed juga telah menjanjikan lebih dari satu triliun dolar AS untuk membantu memulihkan sistem keuangan dalam sebuah program yang disebut pelonggaran kuantitatif.

Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar jatuh menjadi 1,0675 franc Swiss dari 1,0761 franc akhir Jumat. Pound naik menjadi 1,6546 dolar dari 1,6333 dolar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009