Singapura (ANTARA News) - Para Menteri Perdagangan APEC memulai pertemuan Selasa di Singapura guna membicarakan berbagai langkah menyelesaikan kesepakatan liberalisasi perdagangan global pada 2010 dengan tanda-tanda bahwa ekonomi-ekonomi yang terpukul resesi kemungkinan berangsur pulih.

Para pejabat mengatakan bahwa pertemuan organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) merupakan pertemuan terbesar para menteri perdagangan selama 2009 dan menyusul suatu konsensus baru di antara para pemain utama untuk menyelesaikan pembicaraan perdagangan dunia putaran Doha tahun depan.

"Satu dari berbagai keuntungan pertemuan APEC adalah mempunyai kesempatan bagi kami untuk bertemu secara tidak resmi dalam kelompok APEC dan kemudian juga pertemuan bilateral secara tidak resmi dan dalam kelompok-kelompok kecil," kata Menteri Perdagangan Indonesia Mari Pangestu.

"Juga kami akan menggunakan sedikit dari banyak kesempatan, tidak hanya pertemuan inside tetapi juga pertemuan-pertemuan outside, dengan kemungkinan membicarakan dan mengidentifikasi berbagai masalah spesifik," katanya kepada AFP dalam suatu wawancara.

Berbagai perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) putaran Doha yang sudah berumur delapan tahun dimaksudkan untuk memperkecil berbagai hambatan perdagangan di antara berbagai `item` yang akan dibicarakan selama pertemuan APEC, kata Mari Pangestu.

Pertemuan di Singapura itu tidak lama setelah KTT Kelompok Delapan (G-8) di L`Aquila, Italia, di mana para pemimpin negara-negara terkuat dunia dan ekonomi-ekonomi sedang tumbuh berusaha menyelesaikan pembicaraan putaran Doha 2010.

Singapura akan menjadi tuan rumah KTT APEC November mendatang. Sementara Menteri Perdagangan Australia Simon Crean, yang menghadiri pertemuan tingkat menteri selama dua hari itu mengatakan bahwa ia berharap pembicaraan Singapura akan memberikan momentum lagi untuk menghentikan dimulainya proses putaran Doha.

Pimpinan WTO Pascal Lammy, yang juga akan berpartisipasi pada pertemuan Singapura itu mengatakan bulan lalu bahwa pembicaraan Doha di mana kembali ke jalurnya.

Putaran Doha diluncurkan di ibukota Qatar itu pada akhir 2001 tetapi kembali menemui jalan buntu, terutama disebabkan ketidaksepahaman antara negara kaya dan berkembang mengenai produk pertanian dan industri.

APEC beranggotakan 21 negara meliputi Amerika Serikat, China, Jepang dan Rusia --yang menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto (PDB) dunia dan hampir 44 persen dari perdagangan internasional. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009