Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa berharap posisi menteri di kabinet diisi oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan manajerial, pintar lobi, pengalaman di bidangnya serta memiliki terobosan besar.

"Kapasitas itu penting, dan ditambah mampu berkomunikasi yang baik, karena pemerintah ke depan perlu melakukan perubahan agar bisa menuju Indonesia yang lebih baik," kata Erwin saat acara makan siang dengan beberapa pengurus harian HIPMI dan wartawan di Jakarta, Kamis.

Erwin juga berharap para menteri yang duduk dalam kabinet mendatang harus memiliki keberanian dan kematangan dalam mengeluarkan suatu kebijakan.

Ketika ditanya berbagai nama yang beredar untuk menduduki jabatan menteri, Erwin menjawab paling tidak memiliki kriteria di atas.

Tentang sejumlah nama yang yang muncul, seperti Sofjan Djalil yang saat ini masih menjabat Menneg BUMN, Gita Wirjawan yang sekarang menjabat Komisaris Pertamina, serta Agus Martowardoyo yang kini menjabat Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, ketua HIPMI ini menjawab: "Mereka punya kesempatan yang sama."

Menurut dia, kementerian BUMN harus mampu memberi arahan strategis dan terobosan, sehingga BUMN tidak lagi menjadi perusahaan yang stagnan, melainkan mampu tumbuh berkembang menjadi lebih bagus dan efisien.

Erwin melihat sosok MS Hidayat adalah orang yang tepat untuk menempati posisi sebagai calon Menteri Perdagangan dan Industri (Menperindag).

"Kemampuan Hidayat memimpin Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) selama dua periode, jelas memperlihatkan kemampuan di bidang perdagangan dan industri," katanya.

Erwin menilai Hidayat orangnya sangat manajerial, punya kemampuan cakap, dan kepemimpinanya terbukti diakui oleh semua pengusaha.

Tentang wacana penggabungan departemen perdagangan dan departemen perindustrian, Erwin mengatakan, pemerintah harus memandang bagaimana status Kementerian Perdagangan dan Industri.

Menurut dia, jika pemerintah ingin fokus di perdagangan dan industri, sebaiknya dua departemen tersebut dipisahkan seperti saat ini, tetapi jika mau memangkas birokrasi lebih baik digabung.

Namun ketua HIPMI ini lebih suka kedua departemen tersebut dipisah karena dunia saat ini yang sedang mengalami krisis.

Dia melihat Departemen Perdagangan yang ada sekarang, butuh kerja keras untuk memasarkan produk-produk Indonesia. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009