Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya 21 gerilyawan dan satu tentara tewas Jumat dalam serangan militer terus-menerus yang dirancang untuk membersihkan Taliban dari Pakistan baratlaut, beberapa pejabat militer mengatakan.

Enambelas gerilyawan dibunuh oleh pasukan keamanan di Maidan, kampung halaman ulama pro-Taliban Sufi Mohammad di Lower Dir, paramiliter Korps Perbatasan mengatakan tanpa memberikan rincian lagi.

Pembaruan militer tiap hari mengenai operasi itu mengatakan lima gerilyawan dan satu tentara tewas dalam operasi pencarian dan pembersihan di Swatt, distrik di baratlaut yang berdekatan tempat Taliban pertama bangkit pada 2007.

Seorang jurubicara Taliban Kamis membantah bahwa Maulana Fazlullah, dalam pemberontakan di Swat untuk menerapkan hukum syariah, telah terluka dan mengancam untuk melakukan perang suci baru.

Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mengatakan awal bulan ini militer telah "membersihkan" esktrimis, dan statistik pemerintah menunjukkan bahwa 385.000 dari 1,9 juta warga sipil yang terlantar akibat pertempuran telah kembali.

Namun bentrokan kecil terus terjadi, menimbulkan kekhawatiran bahwa Taliban yang melarikan diri ke gunung akan kembali, seperti setelah serangan militer sebelumnya.

Pakistan mengatakan lebih dari 1.800 gerilyawan dan 166 personil keamanan telah tewas sejak April tapi korban tewas itu tak mungkin untuk dibuktikan kebenarannya secara independen.

Pakistan melancarkan serangan April lalu, di bawah tekanan kuat dari AS untuk menindak keras gerilyawan yang telah maju dari Swat ke distrik Buner yang berdekatan, lebih ke selatan ke arah Islamabad.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009