Jakarta (ANTARA News) - Benny Kasiadi tampil sebagai pegolf terbaik amatir di turnamen Indonesia President Invitational (IPI) 2009 yang berakhir di Damai Indah Golf, BSD Tangerang, Banten, Minggu.

Pegolf amatir yang juga putra mantan caddy yang juga pegolf veteran Indonesia Kasiadi, memastikan posisi sebagai pegolf terbaik amatir setelah dia menjadi satu-satunya pegolf amatir yang lolos cut-off pada turnamen tersebut.

"Saya umumkan bahwa pemain terbaik amatir di turnamen ini adalah Benny Kasiadi," kata Ketua PB PGI yang juga Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik saat acara penutupan turnamen IPI 2009 yang juga dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang rencananya ingin menyaksikan permainan terakhir di turnamen tersebut, terpaksa harus maklum tidak bisa melihat kompetisi golf karena permainan telah berakhir lebih cepat dari jadwal yang biasanya.

"Pak Presiden datang on time tapi kami yang terlalu cepat selesai, beliau sebetulnya ingin menyaksikan permainan golf di turnamen ini," kata Jero Wacik.

"Kami memang mempercepat selesainya turnamen karena takut terhenti karena hujan seperti yang terjadi dua hari lalu," tambahnya.

Sementara itu Benny Kasiadi mengatakan dirinya tahun depan ingin masuk ke golf pro, setelah kesuksesannya di turnamen IPI 2009 ini.

"Januari nanti saya akan masuk pro, dan saya akan lebih senang kalau ada pihak yang mendukung saya di pro nanti," kata Benny yang kini berusia 21 tahun.

Ketika ditanya alasan mengapa dirinya tertarik masuk pro, dia mengatakan memang sudah saatnya dirinya berkecimpung di pro.

"Umur 21 saya rasa cukup, saya punya target masuk Asian Tour dan orang tua saya menyetujui itu," katanya.

Disinggung tentang permainannya yang sempat merosot justru pada akhir turnamen, Benny mengatakan dirinya terseok pada pukulan second shoot.

"Second shoot saya sangat buruk sehingga saya sulit untuk mendekatkan bola ke lubang, itu faktor kemerosotan saya," katanya.(*)

Pewarta: Ardianus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009