Karanganyar (ANTARA News) - Sejumlah kalangan menilai Mantan Presiden Soeharto layak menjadi pahlawan nasional Indonesia karena jasa-jasanya dalam mempertahankan kemerdekaan dan negara kesatuan Republik Indonesia (RI).

"Banyaknya jasa dan pengabdian kepada Indonesia menjadi pertimbangan kita untuk menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional," kata dosen Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), Warto di Karanganyar, Rabu.

Terlepas dari sejumlah pihak yang masih mempermasalahkan sejumlah kasus hukum yang mengaitkan Soeharto, lanjutnya, fakta di dalam sejarah Bangsa Indonesia menunjukkan bahwa Soeharto memiliki jasa besar kepada Indonesia.

"Perjuangan Soeharto untuk Indonesia yang tercatat dalam buku sejarah bangsa ini, antara lain pada masa revolusi fisik antara 1945 hingga 1949, pascarevolusi fisik antara 1962 hingga 1967 dan masa kepemimpinannya sebagi presiden," katanya.

"Selama masa revolusi fisik, Soeharto berjuang melawan tentara Belanda yang ingin menjajah Indonesia lagi. Perjuangannya yang paling diingat adalah ketika merebut Yogyakarta dari Belanda pada 1949," kata Warto yang juga merupakan Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNS.

Peran Soeharto pascarevolusi fisik, lanjutnya, adalah ketika menjadi Panglima Komando Mandala yang memimpin perebutan Irian Barat dari Belanda.

"Selain itu, pada masa tersebut dia juga berperan dalam menyelamatkan keutuhan Indonesia dari ancaman pemberontakan Partai Komunis Indonesia," katanya dalam Seminar Nasional "Nasionalisme Jenderal Besar TNI (Purn) HM Soeharto" di Monumen Tien Soeharto, Kabupaten Karanganyar.

"Konsep trilogy pembangunan nasional dengan menyeimbangkan stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan yang disusun Soeharto di masa kepemimpinannya sebagai presiden juga menjadi pertimbangan dalam menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional," katanya.

Warto mengatakan, pertimbangan-pertimbangan tersebut merupakan fakta yang ada pada Bangsa Indonesia sehingga pengusulan Soeharto sebagi pahlawan nasional seharusnya dilakukan pemerintah.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar, Juliatmono mengatakan, rencana pembangunan lima tahun (Repelita) yang menjadi salah satu program di masa pemerintahan Soeharto merupakan bukti jasa Soeharto kepada Indonesia.

"Saya menilai Repelita merupakan program nyata yang dapat dijadikan parameter keberhasilan pembangunan Indonesia," katanya.

Melalui Repelita tersebut, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia rata-rata berjumlah tujuh persen setiap tahun.

Menurutnya, masa pemerintahan Soeharto lebih berpihak pada kesejahteraan rakyat dibandingkan masa pemerintahan presiden-presiden lain di Indonesia.

"Oleh karena itu, kami akan mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan nasional Indonesia. Kami berharap pertimbangan-pertimbangan mengenai kelayakan Soeharto sebagai pahlawan nasional dapat disetujui Badan Pahlawan Pusat, Menteri Sosial maupun Presiden Republik Indonesia," katanya.

Juliatmono mengatakan, pengusulan ini dilakukan untuk menghargai jasa-jasa yang telah diberikan Soeharto kepada negara ini.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009