Kudus (ANTARA News) - Mantan Anggota Jamaah Islamiyah (JI) Thoriquddin (yang dikenal dengan Abu Rusydan) meragukan klaim pengakuan pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton yang dilansir lewat salah satu situs internet merupakan keterangan resmi dari Noordin M. Top.

"Kalaupun dibuat sekelompok ikhwan muslimin, saya tetap tak yakin karena sekelompok kaum muslimin yang terlibat dalam amal jihad itu tak lazim membuat pernyataan seperti itu," ujarnya di Kudus, Jumat.

Pasalnya, kata dia, pernyataan di situs internet bermakna kesenangan dan berupaya meningkatkan popularitas duniawi saja.

"Mereka tentu mengetahui bahwa popularitas duniawi justru akan mengurangi intensitas kenikmatan di akhirat kelak, karena jihad sesungguhnya hanya mencari kemurahan dan meninggikan nama Allah SWT," ujarnya.

Ia menilai, strategi pergerakan dengan cara demikian menunjukkan dalam kondisi lemah, sebaliknnya dalam keadaan kuat strategi tersebut punya makna perang urat syaraf pada musuh. "Perang urat syaraf ini tak boleh bermakna kosong. Sebaiknya tidak membuat pernyataan apapun," ujarnya.

Jika dilihat dari situs internet tersebut, katanya, secara teknis ada beberapa kelemahan, terutama untuk lembar kedua ada beberapa hal yang menunjukan karakteristik dari Noordin, terutama untuk penulisan Alquran dan ayat-ayatnya.

Kelemahan kedua, yakni tertera Negara Amerika mempunyai kepentingan besar dalam mengeruk harta Indonesia dan pembiayaan tentara kafir untuk memerangi kaum muslimin. "Kalimat ini untuk kaum mujahit internasional tidak masuk dan tak akan mengambil isu seperti itu," ujarnya.

"Bahkan, dalam penulisan salah satu dalilnya terdapat kesalahan fatal, yakni `walil mukminin jadi wal mukminun`," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, dalam penulisan nama Noordin ditulis Nurdin. "Hal ini menunjukkan pembuatnya tak tahu karakter Noordin," ujarnya.

"Untuk itu, saya tak yakin situs internet tersebut dibuat Noordin M. Top. Sebaiknya kita tunggu saja hasil investigasi polisi," ujarnya.

Menyinggung soal jaringan Noordin terkait dengan jaringan Al-Qaeda, Abu Rusydan mengatakan, di Indonesia tidak ada jaringan Alkaida. "Tetapi jika hubungannya terkait pemikiran dasar Noordin maupun mujahid di dunia tentu pemikirannya sama dengan Alkaida," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009