Bukittinggi (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden (Cawapres) terpilih hasil pemilu 2009, Prof Dr Boediono mengatakan masyarakat negeri ini berharap ekonomi Indonesia lebih baik lagi di masa akan datang.

"Banyak kekecewaan dan masyarakat berharap ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi. Saya melihat dan mendengarkan secara langsung harapan masyarakat selama dua bulan terakhir (masa kampanye Pilpres 2009)," kata mantan Gubernur BI itu di Bukittinggi, Jumat malam.

Mantan Menko Perekonomian itu, saat mengawali pemaparannya pada acara Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XVII di Gedung Pustaka Bung Hatta, Bukittinggi, mengaku dua bulan terakhir merupakan waktu yang cukup padat bagi dirinya, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kendati demikian, katanya, kegiatan yang padat itu merupakan suatu pembelajaran sangat berarti bagi dirinya, karena selama menjadi Gubernur BI dan Menko Perekonomian tidak berkesempatan banyak bertemu langsung dengan masyarakat.

Terkait, posisi jabatan sebelumnya itu hanya melihat angka-angka dan subsidi-subsidi untuk masyarakat tetapi tak melihat langsung wajah tulus rakyat bangsa ini.

Namun, selama kampanye dan masuk dalam dunia politik bisa bertemu langsung dengan rakyat, bisa melihat langsung wajah tulus serta mendengarkan aspirasi mereka.

"Kondisi ini karena berbagai kegiatan dengan tim turun langsung ke tengah-tengah rakyat. Ternyata aspirasi banyak berharap ekonomi lebih baik lagi. Inilah komitmen ke depan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Boediono menceritakan sekilas tentang dirinya maju sebagai cawapres berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2014.

"Saya lama berpikir dan mempertimbangkan atas tawaran maju dalam bursa cawapres pada Pilpres 2009, karena sebagai akademisi. Akhirnya saya memutuskan memenuhi dan bersedia maju, wujud pengabdian terhadap bangsa dan negera ini," katanya.

Boediono di Sumbar selama dua hari, selain sebagai pembicara utama dalam Kongres ISEI XVII (Kamis-Sabtu), juga dijadwalkan kunjungan ke sekolah dan pelayanan kesehatan.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009