London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah sempat singgah di bawah 65 dolar AS pada Jumat waktu setempat, setelah diberitakan bahwa ekonomi AS - konsumen energi terbesar di dunia - merosot 1,0 persen pada langkah tahunan dalam triwulan kedua.

Tetapi pasar kembali bangkit karena data departemen perdagangan menunjukkan sebuah pengurangan penurunan dan meminjamkan kepercayaan kepada prediksi bahwa ekonomi Amerika mendekati kebangkitan dari sebuah resesi.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, menyusut ke posisi terendah 64,96 dolar AS. Namun kemudian ditarik kembali menjadi 66,83 dolar AS, turun sembilan sen dari tingkat penutupan pada Kamis.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan September, turun 59 sen menjadi 69,52 dolar AS per barel, setelah pada awal menyentuh 68,06 dolar AS.

"Penurunan produk domestik bruto tahunan pada kuartal kedua 1,0 persen semakin rendah, dibandingkan dengan penurunan 6,4 persen pada kuartal pertama, mengkonfirmasikan bahwa resesi sedang mereda," kata analis Capital Economics Paul Ashworth.

"Kami perkirakan PDB mencatat kenaikan rendah pada kuartal ketiga, karena langkah inventarisasi dari likuidasi melambat dan belanja pemerintah menikmati lonjakan lain terkait dengan fiskal besar."

"Namun demikian, dengan konsumsi yang masih datar di belakang mereka, maka akan diperlukan waktu lama sebelum pemulihan memperoleh momentum nyata."

Banyak segmen dari perekonomian AS masih sangat lemah. Belanja konsumen, penggerak utama kegiatan ekonomi, turun 1,2 persen setelah naik 0,6 persen pada kuartal pertama.

Harga minyak juga merosot pada Jumat, karena pedagang berhenti sejenak untuk menarik nafas setelah pekan turun-naik yang ditandai melonjaknya stok minyak mentah AS, pasar modal yang menggebu dan ketidakpastian prospek ekonomi global.

Harga mengawali pekan ini di wilayah positif, mendekati puncak tertinggi satu bulan pada hari Senin karena suasana cerah di tengah prospek ekonomi yang disulut berbagai macam harapan hidupnya kembali permintaan energi.

Data menunjukkan bahwa penjualan rumah baru AS terangkat 11 persen pada bulan Juni, dalam sebuah sinyal lanjutan untuk pemulihan sektor tersebut di pusat gempa krisis keuangan global.

Tetapi pasar minyak berbalik pada Selasa karena beberapa optimisme baru di Amerika Serikat berkurang oleh melemahnya survei keyakinan konsumen.

Harga kemudian merosot lagi pada Rabu setelah Departemen Energi AS mengatakan cadangan minyak mentah AS melonjak 5,1 juta barel pada pekan yang berakhir 24 Juli.

Sebagian besar analis telah memperkirakan penurunan 1,2 juta barel dan menyoroti kenaikan besar yang mengejutkan permintaan energi yang lemah.

Pasar minyak mentah juga terganjal kekacauan di pasar saham China, yang merupakan konsumen energi terbesar kedua di dunia.

Tetapi pada hari Kamis, harga minyak melambung lebih tinggi, rebound didukung sebuah rally Wall Street dan melemahnya dolar AS.

Dalam beberapa pekan terakhir, laporan laba perusahaan yang lebih kuat dari perkiraan telah memicu harapan bahwa ekonomi terbesar di dunia itu sembuh dari resesi yang dimulai pada bulan Desember 2007.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009