Brussels (ANTARA News/Reuters) - NATO akan meneruskan usahanya bagi satu kemitraan strategis dengan Rusia, tetapi Moskow harus menghormati kedaulatan dan keutuhan tetangga-tetangganya, kata sekjen baru aliansi itu, Anders Fogh Rasmussen, Senin.

Rasmussen (56) yang mengambilalih jabatan sekretaris jenderal Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, Sabtu, menghadapi banyak tantangan tetapi tidak ada yang lebih berat daripada mencari satu strategi untuk memenangkan perang di Afghanistan dan memperbaiki hubungan dengan bekas musuh perang dinginnya Rusia.

Mantan perdana menteri Denmark itu juga memiliki tugas berat menghadapi harapan-harapan Ukraina dan Georgia, bekas republik-republik Sovyet yang dijanjikan akan menjadi anggota NATO walaupun ditentang Moskow.

Rasmussen mengatakan aliansi beranggotakan 28 negara itu dan Rusia memiliki tujuan-tujuan bersama dalam bidang-bidang penting kontra terorisme, Afghanistan, perlucutan senjata dan larangan penyebaran senjata nuklir.

Situasi di Afghanistan akan memerlukan satu pendekatan luas melibatkan usaha-usaha militer maupun sipil untuk menstabilkan negara itu, katanya dalam wawancara dengan Reuters.

Ia akan membujuk sekutu-sekutu Eropa untuk menyumbang pasukan lagi, uang dan sumber-sumber lain kepada Afghanistan.

"Pertama-tama kita harus yakin bahwa situasi keamanan membaik, tetapi jelas itu dapat dicapai bukan hanya dari penyelesaian militer saja," kata Rasmussen.

"Kita perlu memperkuat interaksi antara usaha-usaha militer kita dan rekonstruksi sipil. Jadi pendekatan luas akan merupakan satu bidang tugas penting saya," katanya.

Mengenai hubungan dengan Rusia,"Saya kira kita harus mengembangkan kerjasama praktis... sementara tentu saja menegaskan bahwa Rusia harus mentaati kewajiban-kewajiban internasionalnya termasuk menghormati kedaulatan dan kebutuhan tetangga-tetangganya," kata Rasmussen.

Hubungan NATO dengan Rusia rusak akibat perang lima hari Rusia-Georgia tahun lalu.

Rasmussen akan berusaha memperbaiki gangguan ini, juga menyadari akan perlunya bekerjasama dengan Rusia mengenai masalah-masalah keamanan global.

Aliansi itu menempatkan masalah keanggotaan NATO bagi Georgia dan Ukraina pada posisi sulit demi keinginan memperbaiki hubungan dengan Rusia, tetapi mengatakan keanggotaan itu tetap terbuka bagi negara-negara yang memenuhi standar NATO.

"Tujuan saya adalah membangun satu kemitraan strategis sejati dengan Rusia, sementara mengakui bahwa mungkin ada perbedaan dalam sikap-sikap kami menyangkut sejumlah bidang," kata Ramussen.

Ia mengatakan ia akan menjelaskan mengenai rencananya dalam satu jumpa pers Senin malam.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009