Washington (ANTARA News) - Departemen Pertahanan AS, Senin, mengatakan, akan mempercepat rencana produksi bom "penjebol bunker" yang sangat besar, di tengah keprihatinan internasional mengenai tempat nuklir bawah tanah Iran dan Korea Utara.

Pentagon telah meminta kongres mensahkan uang tambahan untuk menjamin Penembus Senjata Masiv (MOP) itu akan siap pada Juli 2010, jurubicara Bryan Whitman mengatakan kepada wartawan.

"Departemen telah minta pemrograman kembali sekitar 68 juta dolar AS untuk memulai produksi beberapa dari MOP itu pada 2009," kata Whitman seperti diberitakan AFP dan Reuters.

"Ini akan membantu mempercepat sedikit jika itu (uang tambahan) disetujui."

Senjata itu, yang berbobot 30.000 pon (13.600 kilogram) dan mengandung 5.300 pon (2.400 kilogram) bahan peledak, akan dilepas oleh pembom Stealth B-2 --yang bisa menghindari-radar.

MOP dianggap sebagai senjata potensial terhadap instalasi nuklir di Iran dan Korea Utara yang kebanyakan dikubur di bawah tanah.

Washington telah minta agar kedua negara tersebut melepaskan senjata nuklir mereka dan menolak untuk mengesampingkan kemungkinan tindakan militer.

Whitman menolak untuk mengatakan mengapa militer ingin mempercepat produksi atau apakah tindakan itu dirancang untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran.

Ia mengatakan Pentagon sejak 2004 telah melihat pengembangan senjata "yang akan memungkinkan kami untuk mencari sasaran yang lebih keras, dikubur lebih dalam".

Ia menyatakan bahwa Pyongyang telah berusaha untuk menyembunyikan aktivitas nuklirnya. "Salah satu cara yang anda sembunyikan adalah pergi ke bawah tanah" dan tempat-tempat yang diperkuat pertahanannya, ia mengatakan.

Dalam kunjungan ke Timur Tengah pekan lalu Menhan AS Robert Gates memperingatkan bahwa uluran tangan diplomatik Washington kepada Iran tidak tanpa batas dan mengatakan Teheran memiliki waktu hingga September untuk menanggapi uluran Washington atau menghadapi sanksi lain yang lebih keras.

Banyak pihak di dalam masyarakat internasional, termasuk AS dan Israel, yang dianggap secara luas sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah -- walau tak diumumkan, menduga Iran sedang berupaya untuk mengembangkan senjata atom di bawah samaran program nuklir sipil, tuduhan yang Teheran bantah.

Senjata yang dipandu dengan seksama itu dibuat oleh Boeing Co, dan dapat menjadi bom konvensional paling besar yang AS pernah digunakan.

MOP, yang mengandung lebih dari 5.300 pon bahan peledak, akan melepaskan lebih dari 10 kali kekuatan ledakan dari pendahulunya, BLU-109, yang mengandung 2.000 pon bahan peledak, menurut Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Pentagon, yang mendanai dan mengurus bibit program itu.

MOP akan sekitar sepertiga lebih berat ketimbang bom GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast --yang dijuluki "induk semua bom" -- yang telah dijatuhkan dua kali dalam uji coba di sebuah tempat pelatihan peledakan di Florida pada 2003.

Dengan panjang 20 kaki (enam meter) MOP dibuat untuk dijatuhkan dari pembom B-52 atau "siluman" B-2. Bom itu dirancang untuk menembus hingga 200 kaki (61 meter) di bawah tanah sebelum meledak, menurut Angkatan Udara AS. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009